Bisnisbandung.com - Pengamat politik Hendri Satrio melihat aktivitas blusukan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sebagai cerminan gaya kepemimpinan yang diwarisi dari ayahnya, mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hendri Satrio menilai bahwa gaya lincah dan aktif ini membuat Gibran semakin dikenal masyarakat sebagai pejabat yang responsif dan dekat dengan rakyat.
“Biasanya masyarakat senang dengan pejabat yang lincah seperti Mas Gibran,” lugasnya dilansir dari youtube tvonenews.
“Sementara itu, Pak Prabowo mungkin tidak tampak seaktif itu, tetapi beliau sibuk dengan kebijakan-kebijakan, mempersiapkan kabinet, dan memberikan arahan untuk bekerja cepat. Rakyat Indonesia tidak boleh lagi hidup dalam kemiskinan,” lanjutnya.
Baca Juga: Ungkap Skandal Jual-Beli Hukum, Alvin Lim Bongkar Praktek Kotor di Balik Penegakan Hukum
Menurutnya, pepatah "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya" terlihat nyata dalam sosok Gibran yang mengikuti jejak ayahnya dalam mengatasi isu-isu sosial secara langsung.
Hendri Satrio menyoroti beberapa langkah konkret yang dilakukan Gibran, seperti inisiatif memantau program makan siang bergizi gratis, berbagi buku untuk anak-anak, hingga melakukan pertemuan dengan berbagai pejabat tinggi.
Hendri Satrio berpandangan langkah-langkah ini menunjukkan kesigapan dan inisiatif Gibran untuk terlibat langsung dalam berbagai aspek pemerintahan.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa aktivitas Gibran sebaiknya tetap dalam koordinasi yang jelas dengan Presiden Prabowo Subianto, sehingga semua kegiatan ini berkontribusi pada tujuan besar pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan.
Baca Juga: Bahaya di Balik Kesepakatan Prabowo dengan China, Rocky Gerung: Ancaman Terhadap Kedaulatan Natuna
Dalam hal ini, Hendri Satrio menyebutkan bahwa peran seorang Wakil Presiden sebenarnya tidak harus aktif jika tidak ditugaskan langsung oleh presiden.
Maka jika aktivitas tersebut sejalan dengan arahan Presiden Prabowo, ia menilai tidak ada salahnya Gibran aktif bergerak.
Lebih lanjut, Hendri Satrio menyarankan agar Gibran memperluas fokus blusukan ke wilayah-wilayah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi, seperti daerah-daerah pesisir atau wilayah terpencil di Pulau Jawa.