Bisnisbandung.com - Isu mengenai akun kontroversial “Fufufafa” yang dikaitkan dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tidak pernah pudar dari sorotan.
Ade Armando, tokoh politik dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), menyatakan bahwa tuduhan terhadap Gibran tidak memiliki dasar yang kuat dan cenderung menjadi bahan untuk menyerang posisi politiknya sebagai putra Presiden Jokowi.
Salah satu tokoh yang paling aktif mengaitkan Gibran dengan akun tersebut adalah Roy Suryo, mantan menteri dan anggota DPR dari Partai Demokrat.
“Tokoh utama yang menyebarkan tuduhan Gibran adalah Fufufafa adalah tokoh terkenal bernama Roy Suryo,” lugasnya dilansir dari youtube Cokro TV.
Menurut Ade, isu akun “Fufufafa” sebenarnya tidak terlalu penting, tetapi tetap disebarkan oleh sejumlah pihak sebagai cara untuk menjatuhkan nama Gibran.
“Saya sebenarnya menganggap pertanyaan tentang siapa pemilik akun Fufufafa itu enggak penting. Saya juga enggak percaya bahwa pemilik akun Fufufafa adalah Gibran,” ujarnya dilansir dari youtube Cokro TV.
“Tapi saya merasa perlu membicarakannya karena isu ini terus digoreng untuk menjatuhkan nama Gibran, yang saat ini adalah seorang wakil presiden dan putra Jokowi,” terusnya.
Namun, Roy Suryo mengklaim keyakinannya hampir pasti, yakni 99,9%, bahwa Gibran adalah sosok di balik akun Fufufafa.
Baca Juga: Dengan Inovasi dan Kebijakan Baru, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Siap Wujudkan Pendidikan Bermutu
Kendati demikian, Ade Armando menyoroti bahwa Roy Suryo tidak memiliki bukti konkret untuk mendukung klaim tersebut, dan hingga kini tidak ada pihak yang bisa memverifikasi kebenaran tuduhan tersebut melalui jalur resmi.
Ade Armando menilai bahwa langkah Roy Suryo dalam menyebarkan tuduhan ini berpotensi sebagai upaya politis untuk menciptakan kebohongan yang dapat merusak reputasi Gibran.
ia juga menambahkan bahwa latar belakang dan rekam jejak Roy, yang pernah terlibat dalam beberapa kasus hukum, menjadi alasan mengapa tuduhan tersebut sulit dipercaya.
Baca Juga: Fokus Batasi Impor China, Ahmad Khairul Umam Sebut Menteri Perdagangan Harus Bertindak Tegas