Bisnisbandung.com - Aryo Seno Bagaskoro, politisi muda PDIP, menyuarakan sikap partainya dalam mendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming tanpa terlibat langsung di kabinet.
Aryo Seno mengaskan PDIP lebih memilih jalur parlemen sebagai sarana kontribusi dan pengawasan terhadap kebijakan pemerintahan yang baru, sebuah keputusan yang mencerminkan pandangan berbeda terhadap arti kebersamaan dalam pemerintahan.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa PDIP sejak awal tidak memiliki keinginan untuk terlibat di kabinet.
Baca Juga: Budi Arie Dianggap Kurang Kapabel, Denny Siregar: Menteri Harus Paham Bidangnya
“Jadi, ketika kita tidak dipilih, bukan berarti kita merasa kecewa atau semacamnya. Apakah ada kesepakatan yang tidak tercapai? Dari awal, kita memang tidak dalam posisi mengharapkan apa-apa dalam konteks penyusunan kabinet Pak Prabowo,” jelasnya dilanisr dari youtube Metro TV.
Menurutnya, penentuan jabatan menteri merupakan hak prerogatif Presiden, dan keputusan PDIP untuk tidak meminta posisi kabinet merupakan bentuk penghargaan terhadap otoritas tersebut.
“Jadi, kita tidak GR dan juga tidak menawarkan apa pun. Sudahlah, biarkan kabinet baru berjalan sesuai visi Pak Prabowo,” ucapnya.
“Kita menghargai keputusan Pak Prabowo, dan kami dari PDI Perjuangan tidak dalam posisi menawari posisi kabinet,” lanjutnya.
Bagi Aryo Seno, keberadaan partai di parlemen tetap mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa melalui kontrol yang konstruktif dan kritis.
Aryo Seno mengungkapkan bahwa, bagi PDIP, loyalitas kepada bangsa dan negara tidak selalu diwujudkan dalam posisi kabinet.
Visi kebersamaan dalam pemerintahan, dalam pandangannya, tetap bisa diwujudkan dengan menjaga sistem checks and balances melalui peran parlemen.
Sikap PDIP ini sejalan dengan pesan Prabowo bahwa kesetiaan harus diberikan kepada bangsa dan negara, bukan kepada posisi dalam pemerintahan.
Baca Juga: Pemborosan Anggaran Negara, Mahfud MD Soroti Kunjungan Kerja Luar Negeri yang Tidak Efektif