nasional

Donald Trump Menang, Rocky Gerung: Ada yang Berubah di dalam Publik Amerika

Kamis, 7 November 2024 | 19:45 WIB
Rocky Gerung (Tangkap layar youtube Gerung Official)

Bisnisbandung.com - Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti perubahan mencolok dalam pandangan publik Amerika setelah kemenangan telak Donald Trump di pemilihan presiden Amerika Serikat.

Menurutnya, hasil ini tidak hanya mencerminkan keberhasilan kampanye "Make America Great Again" tetapi juga menggambarkan pergeseran besar dalam nilai-nilai yang diutamakan oleh rakyat Amerika.

“Mungkin bukan hal yang mudah untuk sepenuhnya mengulas apa penyebab kemenangan Trump dan kekalahan Harris,” ucap Rocky Gerung dilansir dari youtube pribadinya.

“Namun, satu hal yang perlu disoroti adalah pengertian tentang ‘rakyat Amerika’ yang mungkin perlu didefinisikan kembali. Hal-hal yang menyangkut hak warga negara, yang selama ini dianggap terabaikan oleh Donald Trump, justru kini berbalik mendukung Trump,” bebernya.

Baca Juga: Hanya Presiden yang Bisa Atasi! Mahfud MD Bongkar Mafia Peradilan

Banyak pihak awalnya memperkirakan Kamala Harris akan menang, namun dukungan kuat kepada Trump justru mengungkap adanya perubahan preferensi di kalangan publik.

Rocky Gerung menyatakan bahwa pengertian tentang "rakyat Amerika" tampaknya perlu didefinisikan ulang, karena bagian dari masyarakat yang dulunya vokal mengenai isu hak asasi manusia dan kesetaraan justru kini mendukung Donald Trump.

“Mereka yang sebelumnya menganggap bahwa Amerika harus didesain untuk menghormati hak asasi manusia dan prinsip kesetaraan, justru berbalik mendukung Trump,” lugasnya.

Bahkan, sejumlah basis Partai Demokrat yang biasanya memperjuangkan isu-isu tersebut kini tampaknya berbalik arah.

Baca Juga: Andi Widjajanto Ungkap Perbedaan Gaya Pemerintahan Jokowi dan Prabowo

Hal itu  menunjukkan adanya keinginan untuk kembali mengutamakan ekonomi kuat dan kepemimpinan tegas, daripada berfokus pada prinsip hak asasi manusia semata.

Rocky Gerung beranggapan fenomena ini bisa didorong oleh beberapa faktor, termasuk tekanan ekonomi, kerinduan terhadap era kejayaan Amerika di masa lalu, serta meningkatnya semangat patriotisme.

Ia melihat bahwa masyarakat Amerika kini lebih tertarik pada pemimpin yang menawarkan visi kepemimpinan kuat, terutama setelah kepemimpinan Joe Biden dianggap kurang efektif.

Baca Juga: Ada yang dari Papua, Jokowi Cerita Banyak Calon Kepala Daerah yang Temui Dirinya di Solo

Halaman:

Tags

Terkini