Rocky Gerung mengaitkan hal ini dengan perubahan mendasar dalam demokrasi Amerika, yang dahulu dianggap sebagai "habits of the heart" atau kebiasaan moral seperti yang diungkapkan oleh Alexis de Tocqueville.
Rocky Gerung menilai Donald Trump mampu memberikan narasi yang kuat dan kontras, di mana isu-isu yang dinilai sensasional atau megalomania sekalipun kini diterima sebagai wujud ambisi untuk mengembalikan kejayaan Amerika.
Pergeseran ini menunjukkan bahwa demokrasi Amerika saat ini lebih mendambakan figur yang dapat memperkuat posisi Amerika di dunia, menandakan pergeseran dalam nilai-nilai publik Amerika yang berorientasi pada stabilitas dan kekuatan nasional.
“Ini mungkin menjelaskan mengapa isu-isu yang sensasional atau megalomania justru diterima oleh masyarakat Amerika, yang menghendaki kembalinya kejayaan Amerika,” tutup Rocky Gerung.***
Baca Juga: Prabowo Akomodasi Sebanyak Mungkin Pihak, Eep Saefulloh: Siapapun di Kabinet Tugas Mereka Berat
Artikel Terkait
Di Balik Pertemuan Prabowo dan Jokowi di Solo, Rocky Gerung Curiga Berkaitan dengan Gibran
Presiden Prabowo Sowan ke Jokowi, Rocky Gerung: Mulai Lagi Praktik Cawe Cawe
Politik Netizen, Rocky Gerung Soroti Keterlibatan Menteri Budi Arie dalam Skandal Judi Online
Rocky Gerung Ungkap Kasus Judi Online, Perjudian Politik yang Melibatkan Elit Penguasa
Budi Arie di Ujung Tanduk, Rocky Gerung: Prabowo Tak Lagi Ikuti Kemauan Jokowi
Andi Widjajanto Ungkap Perbedaan Gaya Pemerintahan Jokowi dan Prabowo