Bisnisbandung.com - Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, menyoroti isu integritas di kursi hakim yang dianggap penuh tantangan.
Menurutnya, kurangnya keteladanan dari pimpinan peradilan membuat hakim-hakim di tingkat bawah tak memiliki panutan yang baik dalam menjaga etika profesi.
“Keteladanan tetap penting. Hakim-hakim di bawah belum melihat keteladanan dari pimpinan mereka,” ungkap Boyamin Saiman dilansir dari youtube Metro TV.
Masalah ini muncul dalam berbagai bentuk, seperti pertemuan tertutup antara hakim dan advokat, yang sudah menjadi sorotan publik.
Baca Juga: Rocky Gerung Soroti Kasus Tom Lembong, Balas Dendam Politik Jokowi?
Komisi Yudisial (KY) pun telah mencatat banyak laporan terkait pelanggaran etik oleh para hakim.
“Mereka sering terlibat dalam berbagai hal yang tidak pantas, yang tidak bisa saya sebutkan di sini. KY sudah memiliki banyak catatan tentang hal ini.Makan malam dengan advokat, itu sudah terungkap,” jelasnya.
Boyamin Saiman menekankan bahwa peran DPR juga perlu diperluas, tidak hanya dalam pengangkatan tetapi juga pemecatan hakim yang terbukti melanggar integritas.
Proses ini, jika dilaksanakan dengan konsisten, diyakini mampu mengurangi kolusi dalam sistem hukum.
Baca Juga: Gibran Beban untuk Presiden Prabowo, Gatot Nurmantyo Beberkan Sejumlah Masalah
Boyamin Saiman menyoroti bahwa dengan semakin banyaknya pihak yang berperan dalam pengawasan, integritas lembaga peradilan bisa lebih terjaga.
Dalam konteks Indonesia sebagai negara berkembang, pengawasan ini tidak bisa diserahkan hanya pada satu lembaga, mengingat tekanan dan tantangan yang dihadapi dalam sistem peradilan.
Lebih jauh, Boyamin Saiman menggarisbawahi perlunya kesadaran dari para hakim mengenai tujuan mereka dalam menjalankan tugas.
Baca Juga: Rocky Gerung Soroti Kasus Tom Lembong, Balas Dendam Politik Jokowi?