Bisnisbandung.com - Pengamat politik Refly Harun mengungkapkan bahwa Jokowi tampaknya masih ingin menjaga pengaruh politiknya meski sudah tidak lagi menjabat sebagai presiden.
Refly Harun menyebut bahwa Jokowi tengah mempersiapkan organisasi relawan pendukungnya Projo untuk berubah menjadi partai politik di mana Jokowi diperkirakan akan menjadi ketua umumnya.
Menurut Refly Harun sejak mengakhiri masa jabatannya, Jokowi masih terlihat aktif bertemu dengan masyarakat di berbagai daerah.
Baca Juga: bank bjb Mampu Jaga Kinerja Bisnis Berkelanjutan Hingga Q3 2024 di Tengah Tantangan Ekonomi
Aktivitas tersebut dinilai Refly Harun sebagai langkah untuk menjaga popularitas dan elektabilitasnya.
“Kalau melihat Jokowi yang masih aktif di media sosial dan terus keliling ini bukan ciri orang yang benar-benar pensiun,” ucap Refly Harun yang dikurip dari youtube pribadinya.
Refly Harun mengungkapkan bahwa transformasi Projo dari organisasi relawan menjadi partai politik adalah langkah yang realistis.
Dia menyebut bahwa dukungan dari masyarakat di daerah-daerah masih besar sehingga secara infrastruktur politik Projo dinilai sudah siap untuk menjadi partai resmi.
“Jokowi memang masih punya konstituen yang kuat terutama melalui relawan Projo yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Mereka tinggal menambah jaringan untuk memperkuat basis,” katanya.
Baca Juga: Jangan Lewatkan! Daftar BRI UMKM EXPO(RT) 2025, Gerbang UMKM Indonesia Tembus Pasar Global
Langkah membentuk partai ini menurut Refly Harun bertujuan agar Jokowi bisa tetap aktif dalam panggung politik nasional meskipun tidak memegang jabatan eksekutif.
Jokowi dinilai Refly Harun ingin memiliki peran lebih besar dalam pemerintahan dan tidak hanya bergantung pada proksi politik seperti putranya Gibran Rakabuming atau Bahlil Lahadalia yang baru-baru ini mengambil alih Partai Golkar.
“Jokowi butuh partai sendiri agar bisa cawi-cawi (ikut campur) secara formal dalam pemerintahan seperti yang dilakukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Partai Demokrat atau Megawati di PDIP,” jelas Refly Harun.
Dalam pandangan Refly Harun langkah Jokowi membentuk partai ini juga merupakan persiapan untuk Pemilu 2029.
Baca Juga: Melejit Diberdayakan BRI, Bisnis Klaster Petani Salak Angkat Perekonomian Masyarakat Setempat