Indonesia harus lebih siap menghadapi potensi dampak internasional pada perekonomian dan pertahanan, mengingat ketidakpastian global yang terus meningkat.
Prabowo berharap arahan ini dapat membentuk kabinet yang lebih responsif dan memiliki pandangan luas terhadap ancaman yang mungkin timbul.
Dalam beberapa waktu terakhir, Prabowo juga telah memberikan pembekalan serupa kepada anggota DPR dan pimpinan partai politik, menunjukkan gaya kepemimpinannya yang fokus pada pendekatan terstruktur dalam menghadapi isu strategis.
Habiburokhman menilai bahwa upaya ini merupakan wujud hak prerogatif Prabowo sebagai Presiden untuk mempersiapkan kabinetnya secara komprehensif.
“Saya pikir enggak ada negatifnya. Jangan semua dipandang sinis; kita bisa kritis, tetapi berikan sedikit ruang bagi Pak Prabowo untuk memanfaatkan hak prerogatifnya. Kita perlu berpikir tentang hal-hal yang lebih substansial saja,” tegas Habiburokhman.***
Baca Juga: Rocky Gerung Soroti Blunder Menteri Desa, Kesempatan Pertama Prabowo untuk Tegakkan Etika!