Bisnisbandung.com - Belakangan ini pernyataan yang menyamakan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Adolf Hitler kembali mengemuka.
Pengamat politik Ade Armando merasa perbandingan ini berlebihan dan tidak beralasan.
Ade Armando menilai bahwa mengaitkan Jokowi dengan Hitler merupakan kesalahan besar.
Baca Juga: BRI Dorong Pemberdayaan UMKM, Riki Junaidi Pemilik Keripik Pisang Merasakan Usahanya Kian Berkembang
Ade Armando mempertanyakan apa yang dimaksud dengan kesamaan antara kedua pemimpin tersebut.
Dikutip dari cokro tv, Ade Armando menjelaskan "Hitler dikenal karena kediktatorannya yang mengakibatkan jutaan jiwa melayang, tindakan Jokowi dianggap jauh dari kriteria kekejaman tersebut."
Ade juga mengkritik kurangnya bukti konkret dalam argumen Jokowi sebagai Hitler Jawa.
Ia mencatat bahwa tuduhan tersebut hanya dianggap sebagai "pembunuhan demokrasi" yang dilakukan oleh Jokowi.
Misalnya pernyataan bahwa keputusan MK merupakan bentuk eksploitasi konstitusi untuk melegitimasi nepotisme dianggap tidak berdasar.
Menurut Ade Armando keputusan MK itu hanya soal siapa yang berhak maju dalam pemilihan presiden dan tidak mengancam demokrasi.
Di sisi lain Ade Armando juga berpendapat menyamakan Jokowi dengan Hitler mungkin dipengaruhi oleh afiliasi politiknya.
"Kekecewaannya terhadap kondisi politik saat ini dapat memengaruhi cara pandangnya terhadap Jokowi," ucapnya.
Sebuah analisis yang seharusnya objektif justru terjebak dalam asumsi yang emosional dan subjektif.