Bisnisbandung.com - Pelantikan Presiden Republik Indonesia terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka pada (20/10/2024) kemarin menjadi sorotan tajam publik.
Menurut Rocky Gerung suasana di gedung MPR/RPL terasa kental dengan dua reaksi berbeda dari hadirin.
Rocky Gerung menilai Prabowo disambut dengan tepuk tangan meriah dan standing ovation, Gibran justru menerima cemohan dan olokan.
Baca Juga: 7 Hal yang Dapat Terjadi Apabila Salah Memilih Pasangan
Pengamat politik Rocky Gerung menjelaskan situasi ini mencerminkan adanya perbedaan besar dalam penerimaan publik terhadap kedua tokoh.
"Ini bukan sekadar momen ceremonial tetapi juga penunjuk arah apa yang sebenarnya diinginkan oleh rakyat," ujar Rocky Gerung yang dikutip dari youtube pribadinya.
Menurutnya publik secara jelas menunjukkan keinginan untuk Prabowo sebagai pemimpin namun tidak mengharapkan Gibran berada di sampingnya.
Hal ini diperkuat dengan pernyataan Rocky Gerung bahwa meskipun Prabowo berusaha untuk menunjukkan komitmennya pada kedaulatan rakyat, kehadiran Gibran tetap dianggap sebagai penghalang.
Baca Juga: Cara Membuka Kesadaran Spiritual Untuk Kesehatan Mental Anda
Gibran yang dianggap sebagai representasi dari mantan Presiden Jokowi, dianggap Rocky Gerung membawa beban politik yang berat bagi Prabowo.
"Masalah ini tidak hanya akan berlanjut tetapi juga dapat mengganggu hubungan internal di kabinet," lanjutnya.
Rocky Gerung mengatakan di dunia maya, reaksi publik terhadap Gibran semakin tajam.
Banyak netizen yang mengekspresikan ketidakpuasan mereka dengan cara yang sinis.
Foto-foto Gibran saat berdampingan dengan Prabowo bahkan muncul dengan wajahnya yang diblur atau dicoret.
Baca Juga: Liam Payne Meninggal di usia 31 tahun Akibat terjatuh dari Hotel Lantai 3 di Argentina