Menurut Rocky Gerung ini menunjukkan bahwa meskipun secara resmi ia menjabat sebagai wakil presiden legitimasi Gibran di mata publik sangat dipertanyakan.
Rocky Gerung juga menyoroti dampak psikologis dari penolakan publik ini terhadap kinerja pemerintahan ke depan.
Ia mengingatkan bahwa ketidakpuasan terhadap Gibran dapat memengaruhi stabilitas dan koordinasi di dalam kabinet.
"Kita harus menunggu bagaimana reaksi publik di hari-hari pertama Gibran menjabat sebagai wakil presiden. Tekanan dari masyarakat akan terus ada dan bisa memengaruhi kinerja Prabowo sebagai presiden," tutupnya.
Baca Juga: Akademisi UNPAD Sampaikan Anotasi Atas Kasus Mardani H Maming
Dengan situasi yang tak kunjung mereda ini, masa depan pemerintahan Prabowo dan Gibran diharapkan Rocky Gerung bisa menghadapi tantangan yang ada.
Namun jelas bahwa legitimasi dan penerimaan publik adalah faktor kunci yang tak bisa diabaikan dalam menjalankan roda pemerintahan di Indonesia.***
Artikel Terkait
Suparman Marzuki: Di Balik Citra Baik Jokowi Ada Bahaya yang Mengintai
Kabinet Gemuk Prabowo, Prof. Ikrar Nusa Bhakti: Apakah Solusi atau Beban Baru?
Perang Melawan Korupsi, Ade Armando: Prabowo Serius atau Sekadar Janji?
Pentingnya Pancasila, Amien Rais Mengingatkan Kita tentang Masa Depan Indonesia
PKS Tak Dapat Jatah Menteri, Nasir Djamil: Kena Karma Politik?
Prabowo Merangkul Kemenangan Tanpa Musuh, Adi Prayitno: Mengapa Jokowi Jadi Target Kritik