Bisnisbandung.com - Pengamat politik Rocky Gerung memberikan pandangannya terkait pembentukan kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto yang mulai terbentuk.
Dikutip dari YouTube pribadinya, Rocky Gerung menyebut kabinet ini sebagai "Kabinet Gemoy," merujuk pada struktur kabinet yang gemuk dan memakan banyak biaya, di tengah keterbatasan anggaran negara (APBN) yang semakin cekak.
Menurut Rocky Gerung beberapa partai besar seperti Golkar, Gerindra, dan Demokrat diprediksi akan mendapatkan kursi lebih banyak di kabinet ini.
Menurut Rocky Gerung, Prabowo tampaknya ingin mengakomodasi berbagai kepentingan politik agar tercipta kabinet yang mencerminkan “persatuan.”
Namun ia menyoroti absennya PKS dan PDIP dalam formasi kabinet sementara ini meski kabarnya kedua partai tersebut akan bergabung.
Sementara NasDem secara tegas menyatakan tidak akan mengusulkan nama menteri.
“Kabinet ini dibentuk untuk menampung berbagai elemen pendukung Prabowo yang datang dari beragam ideologi. Namun ini berpotensi menciptakan kabinet dengan perspektif yang berbeda-beda, sulit ada kesatuan visi,” ujar Rocky Gerung.
Salah satu poin yang disoroti Rocky Gerung adalah soal pembengkakan kabinet ini.
Prabowo disebut-sebut akan mengangkat 46 menteri lebih banyak dibandingkan dengan kabinet Jokowi yang hanya berisi 34 menteri.
Menurut Rocky Gerung tambahan jumlah menteri ini tentu akan memerlukan anggaran besar, mulai dari gaji, tunjangan, hingga biaya operasional kementerian.
“Dengan jumlah menteri yang lebih banyak tentu butuh dana besar untuk membiayai mereka, belum lagi untuk membentuk kantor baru dan proyek-proyek kementerian. Sementara kita tahu, APBN kita sangat cekak,” jelasnya.
Ia juga menyinggung soal efisiensi anggaran yang sulit tercapai dengan struktur kabinet yang gemuk.
Baca Juga: Perkumpulan DPLK dan bank bjb Edukasi Mahasiswa Cerdas Dalam Kelola Keuangan di Usia Muda