Bisnisbandung.com - Menjelang berakhirnya masa jabatan Presiden Jokowi, pengamat sosial Rudi S Kamri memperingatkan adanya sejumlah proyek besar yang berpotensi menjadi masalah di masa depan, khususnya saat pemerintahan baru di bawah Prabowo Subianto mulai berjalan.
Salah satu proyek yang menjadi sorotan utama adalah kereta cepat Bandung-Jakarta. Proyek ini dinilai membawa beban utang luar negeri yang signifikan kepada Cina, dengan proyeksi balik modal yang sangat lama, bahkan mencapai 139 tahun.
“Ada beberapa catatan mengenai pembangunan spektakuler, seperti kereta cepat Bandung-Jakarta, yang juga menyisakan utang luar negeri kepada Cina yang sangat besar,” papar Rudi S Kamri dilansir dari youtube Anak Bangsa TV.
“Secara bisnis, konon katanya, proyek ini akan bisa balik modal dalam 139 tahun lagi, yang sebenarnya sangat tidak feasible,” sambungnya.
Hal ini membuat proyek tersebut dianggap tidak layak secara bisnis. Selain itu, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) juga diprediksi menjadi masalah besar di era Prabowo.
Menurut Rudi S Kamri, proyek IKN ini terlalu ambisius dan menyedot anggaran negara yang besar, namun hingga kini belum menunjukkan kemajuan yang signifikan.
Selain merugikan masyarakat adat setempat, proyek ini juga memberikan hak istimewa kepada sejumlah pengusaha melalui pemberian konsesi tanah hingga ratusan tahun, yang dianggap sebagai bentuk imbal jasa.
Baca Juga: Jokowi Berupaya Memoles Citranya Sebagai Presiden, Rocky Gerung: Jurusnya Hanya Itu
“Ini adalah bentuk imbal jasa yang sebenarnya, dan ini menimbulkan bom waktu bagi pemerintahan setelah Pak Jokowi,” lugas Rudi S Kamri.
Kebijakan ini dinilai berpotensi menimbulkan masalah jangka panjang bagi pemerintahan berikutnya.
Rudi S Kamri juga mengungkapkan kekhawatirannya bahwa infrastruktur dan ekosistem sosial di IKN belum siap.
Hal ini menyebabkan keraguan apakah Prabowo akan melanjutkan rencana pemindahan ibu kota, terutama karena kondisi IKN saat ini belum layak untuk menjadi pusat pemerintahan.
Baca Juga: Kaget Imam Besar Masjid Istiqlal Ditunjuk Jadi Menteri Prabowo: Saya Enggak Pernah Membayangkan