nasional

NasDem Tolak Kursi Menteri di Kabinet Prabowo, Hersubeno Arief: Sudah Jauh Hari Disampaikan Surya Paloh

Selasa, 15 Oktober 2024 | 21:30 WIB
Nasdem tolak kursi menteri di kabinet Prabowo (Tangkap layar youtube Hersubeno Point)

 

Bisnisbandung.com - Dalam hitungan hari, Prabowo Subianto akan dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia, didampingi oleh Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming.

Namun, menjelang pelantikan ini, keputusan mengejutkan datang dari Partai NasDem yang menolak kursi menteri dalam kabinet baru. Meskipun demikian, NasDem tetap menyatakan dukungannya terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran.

Surya Paloh, Ketua Umum Partai NasDem, sebelumnya telah memberikan sinyal bahwa partai ini tidak akan menjadi prioritas dalam pembentukan kabinet.

Surya Paloh menyatakan keinginannya untuk memberikan kesempatan kepada partai-partai lain dalam Koalisi Indonesia Maju untuk mendapatkan kursi di kabinet.

Baca Juga: Korupsi Rp500 Juta di Pegadaian Batujajar, Polres Cimahi Tangkap Mantan Kepala Cabang

“Sebenarnya, isyarat bahwa NasDem tidak akan masuk kabinet sudah disampaikan jauh-jauh hari oleh Surya Paloh, ketua umum Partai NasDem. Namun, pada waktu itu, Surya Paloh tidak secara langsung,” ungkap Hersubeno Arief.

“Menurut Surya Paloh, NasDem lebih mengutamakan partai politik lain, terutama yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju, untuk masuk dalam susunan kabinet,” sambungnya.

Keputusan NasDem untuk tidak menerima jatah Menteri ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Hermawi Taslim.

Ia menegaskan bahwa NasDem lebih memilih untuk memberikan kontribusi pemikiran dan masukan untuk keberhasilan pemerintahan daripada sekadar menempati posisi dalam kabinet.

Baca Juga: Sri Mulyani Kembali ke Kursi Menteri Keuangan, Rinny Budoyo Beberkan Alasannya

Pendekatan ini cukup unik mengingat umumnya partai politik yang berada dalam pemerintahan berusaha mendapatkan kursi di kabinet.

Hersubeno Arief, seorang jurnalis dan pengamat politik, menjelaskan bahwa sikap NasDem ini bukan tanpa alasan.

NasDem lebih memilih untuk menjadi bagian dari pemerintahan secara non-struktural, dengan harapan masukan dan pemikiran mereka diterima oleh pemerintah.

Baca Juga: Tuding 5 Kejahatan, Amien Rais Desak Jokowi Segera Diadili

Halaman:

Tags

Terkini