Bisnisbandung.com - Menjelang akhir masa jabatannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya memiliki hitungan hari sebelum menyerahkan kekuasaan kepada presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Pada 20 Oktober 2024, masa jabatan Jokowi akan resmi berakhir sesuai dengan ketentuan konstitusi Indonesia yang membatasi presiden untuk menjabat selama dua periode.
Situasi ini tidak terlepas dari kritik tajam yang dilontarkan oleh sejumlah pengamat, termasuk Rudy S Kamri.
Rudy S Kamri, seorang pengamat sosial, menyatakan bahwa upaya Jokowi untuk memperpanjang jabatannya hingga tiga periode telah gagal total.
Baca Juga: Korupsi Rp500 Juta di Pegadaian Batujajar, Polres Cimahi Tangkap Mantan Kepala Cabang
Dalam pandangan Rudy, pencitraan yang dilakukan Jokowi dalam beberapa minggu terakhir, dengan memanfaatkan buzzer, influencer, dan media, menunjukkan ketidakpuasan Jokowi terhadap akhir kepemimpinannya.
“Upaya Jokowi untuk memoles pencitraan dirinya dengan menggelontorkan semua informasi ke ruang publik melalui buzzer, influencer, maupun media yang dibayar untuk memunculkan keberhasilan-keberhasilan Jokowi selama 10 tahun terasa agak aneh,” ujarnya.
“Agak aneh jika Pak Jokowi memerlukan hal tersebut, atau mungkin dia sudah merasa bahwa dia tidak bisa secara mulus meninggalkan istana sebagai presiden,” pedasnya dilansir dari youtube Anak Bangsa TV.
Baca Juga: Sri Mulyani Kembali ke Kursi Menteri Keuangan, Rinny Budoyo Beberkan Alasannya
Rudy S Kamri menilai bahwa langkah ini mungkin diambil karena Jokowi merasa tidak bisa meninggalkan istana secara mulus dan khawatir akan "crash landing" setelah masa jabatannya berakhir.
Rudy S Kamri juga menyoroti berbagai kontroversi seputar pencapaian Jokowi selama sepuluh tahun pemerintahannya.
Meskipun ada beberapa keberhasilan dalam pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol dan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), Kamri menyatakan bahwa proyek-proyek tersebut sering kali menciptakan masalah baru.
Ia menekankan bahwa pembangunan IKN, misalnya, telah memarginalkan masyarakat adat setempat, dan proyek lain seperti Bendungan Bener telah menimbulkan gejolak di masyarakat.
Baca Juga: Tuding 5 Kejahatan, Amien Rais Desak Jokowi Segera Diadili