“Setelah itu, saya bicara dengan Prabowo. Saya bilang, ‘Mas Bowo, kreditnya sudah cair. Bicara saja dengan Luhut,’ kata Prabowo, ‘Bicara sama Luhut saja.’Lalu, saya juga diberitahu oleh Pak Nelu bahwa kredit itu sudah cair,” terusnya.
Namun, tidak lama setelah kredit cair, hubungan Prabowo dan Luhut memburuk. Panda mengisyaratkan bahwa perbedaan visi atau pendekatan dalam bisnis mungkin menjadi alasan di balik perpecahan tersebut.
“Ternyata setelah itu, Prabowo dan Luhut tidak lagi bekerja sama, karena kata Prabowo, "Pekong" (pecah kongsi) dengan Luhut. Jadi, sudah tidak ada komunikasi lagi di antara mereka berdua,” jelas Panda Nababan.***
Baca Juga: Gebrakan BRI Bangkitkan Semangat Wirausaha Muda, Dengan Luncurkan Program BRILiaN 2024