Bisnisbandung.com - Josef Herman Wenas mengungkapkan adanya kepentingan asing di balik kebijakan hilirisasi yang dilanjutkan oleh pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Josef Wenas, wacana pro dan kontra yang terus muncul di ruang publik pasca penetapan kemenangan Prabowo-Gibran oleh KPU, tidak semata-mata berasal dari konflik internal Indonesia.
Ia menyoroti bahwa ada pihak-pihak di luar negeri yang turut berkepentingan untuk menggagalkan agenda pemerintahan yang akan datang, terutama terkait dengan hilirisasi sumber daya alam.
Baca Juga: Politik Dinasti di Balik Senyuman Gibran, Analisis Tajam Refly Harun
“Sebetulnya kalau kita amati belakangan ini, pasca penetapan KPU terhadap kemenangan Prabowo-Gibran, kan terus-menerus di ruang publik muncul wacana pro-kontra yang terus didorong oleh pihak-pihak tertentu,” ungkapnya dilansir dari youtube Cokro TV.
“Tapi saya melihat ada sesuatu yang lebih jauh dari sekadar itu. Jadi memang kelihatannya ada pihak-pihak lain di luar internal bangsa Indonesia yang juga berkepentingan untuk terus memainkan isu-isu ini,” sambung Josef Wenas.
Lebih lanjut, Josef Wenas menjelaskan bahwa kebijakan hilirisasi yang dimulai oleh Presiden Jokowi, yang kemudian dilanjutkan oleh Prabowo, telah mempengaruhi rantai pasokan global yang selama ini didominasi oleh bahan mentah.
Baca Juga: Faizal Assegaf Tegaskan Menuntut Adili Jokowi Itu Sudah Final: Bagaimana Nasib Gibran?
Hilirisasi ini tidak hanya terbatas pada nikel dan tembaga, tetapi juga mencakup berbagai komoditas lain seperti bauksit dan rumput laut.
Langkah ini bertujuan untuk memindahkan kendali atas produksi dari sekadar bahan mentah menjadi industri pengolahan di dalam negeri, yang otomatis memotong jalur pasokan yang sebelumnya dikuasai oleh negara-negara asing.
“Saya kira ada kepentingan luar yang ingin agar hal ini terus berlanjut. Itu sesuatu yang menyakitkan buat mereka, karena hilirisasi kan tidak berhenti di nikel saja, tembaga juga, dan Prabowo kan melanjutkan ke bauksit, macam-macam, sampai ke rumput laut,” jelasnya.
“Ini kan artinya mengganggu rantai suplai mereka yang selama puluhan tahun cukup sampai di bahan mentah,” tegas Josef Wenas.
Dalam pandangan Josef Wenas, pihak-pihak asing merasa terganggu dengan kebijakan ini karena hilirisasi mengancam keuntungan besar yang mereka dapatkan dari ekspor bahan mentah Indonesia.
Baca Juga: Berapi-api, Vicky Prasetyo Janjikan Pendidikan Gratis dan Ribuan Lapangan Kerja di Pemalang
Artikel Terkait
Diduga Gibran Dapat Peran Besar dari Prabowo, Rocky Gerung: Mungkin Ada Perjanjian dengan Jokowi
Mengungkap Rencana Kabinet Prabowo, Rocky Gerung: Apakah Ini Siasat untuk Menyenangkan Jokowi?
Anies Masuk Kabinet Prabowo, Refly Harun: Apa Kabar Gibran?
Jokowi Happy, Qodari: Dia Ketemu dengan Pak Prabowo Juga Masyarakat, Sambutan Masih Ramai
Faizal Assegaf Tegaskan Menuntut Adili Jokowi Itu Sudah Final: Bagaimana Nasib Gibran?
PKS Pilih Merapat ke Pemerintahan Prabowo, Salim Segaf Ungkap Alasannya