Bisnisbandung.com - Mohamad Sobary, seorang budayawan menyatakan dukungannya terhadap Mahfud MD yang secara terbuka mengkritik kebijakan Presiden Jokowi.
Menurut Sobary, Mahfud MD memiliki latar belakang yang kuat dalam hukum tata negara dan berbagai posisi politik yang pernah dipegangnya, menjadikannya lebih memahami isu-isu terkait penegakan hukum dibandingkan kebanyakan orang.
Mahfud MD, sebagai ahli hukum yang disegani, menyuarakan kritik terhadap kebijakan pemerintahan Jokowi, bukan terhadap pribadi sang presiden.
Baca Juga: Berapi-api, Vicky Prasetyo Janjikan Pendidikan Gratis dan Ribuan Lapangan Kerja di Pemalang
“Profesor Mahfud sebagai ahli hukum tahu menempatkan posisi penting, tahu kapan kita bisa memberikan kritik kepada seorang tokoh ataukah kepada kebijakan pilihannya kepada kebijakan, supaya tindakan kritik itu ya kritik yang memberikan jalan keluar,” jelasnya.
Sobary menekankan bahwa mengkritik kebijakan dan mengkritik individu adalah dua hal yang berbeda, dan Mahfud MD tahu cara membedakan kedua hal tersebut.
Kritikan yang dilontarkan bertujuan untuk mengingatkan para penyelenggara negara tentang pentingnya menjalankan hukum secara adil dan konsisten.
Baca Juga: Anies Masuk Kabinet Prabowo, Refly Harun: Apa Kabar Gibran?
Sobary juga menyinggung bahwa Mahfud MD sering disalahartikan oleh publik, dianggap sekadar nyinyir atau kecewa karena kekalahannya dalam pemilu.
Namun, Sobary menegaskan bahwa Mahfud MD mengkritik berdasarkan keahliannya dalam hukum, terutama ketika ia melihat bahwa penegakan hukum di Indonesia mengalami kemunduran.
“Dan orang yang ahli dalam hukum tata negara seperti Pak Mahfud ya, dengan sendirinya lebih paham dibanding orang-orang lain, apalagi orang-orang pinggiran jalan yang nggak ngerti persoalan dan ngomong-ngomong,” ucapnya dilansir dari youtube Anak Bangsa TV.
Baca Juga: Everything Will Be OK! Qodari Yakin: Jokowi Nggak Akan Dipenjara
Ia juga menyoroti bahwa lembaga penegakan hukum seperti KPK dan kepolisian saat ini mengalami penyalahgunaan, dengan dugaan bahwa aparat hukum dimanfaatkan untuk kepentingan politik praktis.
Sobary menegaskan bahwa kritik yang dilontarkan Mahfud MD bukan tanpa dasar, melainkan didorong oleh keprihatinan terhadap kondisi penegakan hukum di Indonesia yang semakin merosot.