nasional

Faizal Assegaf Tegaskan Menuntut Adili Jokowi Itu Sudah Final: Bagaimana Nasib Gibran?

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 18:45 WIB
Faizal Assegaf (Tangkap layar youtube Indonesia Lawyers Club)

Bisnisbandung.com - Faizal Assegaf menegaskan bahwa tuntutan untuk mengadili Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah tidak bisa ditawar lagi.

 Pernyataan ini disampaikan dalam diskusi yang digelar di acara Indonesia Lawyers Club, di mana Faizal Assegaf menggarisbawahi bahwa gerakan mahasiswa yang akan berlangsung pada 14 Oktober mendatang.

Mahasiswa membawa legitimasi moral dari masyarakat yang merasa diperlakukan tidak adil selama kepemimpinan Jokowi.

Baca Juga: Tegas! Refly Harun: Gibran Memenuhi Syarat Untuk Tidak Dilantik Sebagai Wapres

“Sudah pasti itu mewakili jiwa dan suara kehendak rakyat. Jadi, sejauh mana bahasa Satrio itu diputar-putar di alam rimba demokrasi, Insyaallah ada satu pesan moral yang kuat bahwa mereka turun ke jalan untuk menumpahkan kemarahan di ujung kekuasaan Jokowi,” ucapnya.

 “Hanya saja, kalau soal Gibran, harus tegas juga. Kalau Mulyono itu sumber virus, maka cabang-cabang virus, salah satunya adalah Gibran,” lugasnya.

Demonstrasi yang dipimpin oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dianggap sebagai representasi dari kemarahan publik atas berbagai kebijakan dan permasalahan yang muncul selama 10 tahun terakhir.

Baca Juga: Menyindir Jokowi, Rocky Gerung: Gibran Tempati Istana IKN Jaga Warisan Bapaknya!

 Termasuk pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Dalam gerakan ini, mahasiswa menuntut Jokowi untuk diadili atas kegagalan dalam memenuhi janjinya, serta dugaan terlibatnya dalam politik dinasti melalui putranya, Gibran Rakabuming Raka.

Faizal Assegaf juga menyoroti posisi Gibran yang semakin rentan di tengah seruan untuk menunda pelantikannya sebagai Wakil Presiden.

Ia menyebut bahwa Gibran berada di "ujung tanduk," mengingat adanya gelombang penolakan dari berbagai elemen masyarakat yang menilai bahwa pelantikan Gibran adalah bagian dari agenda dinasti politik yang curang.

Selain itu, polemik terkait akun ‘Fufufafa’ juga semakin memperkuat narasi publik yang meragukan integritas Gibran.

Baca Juga: Siap Jadi Menteri Pendidikan? Okky Madasari: Kita Lihat Saja Nanti

Halaman:

Tags

Terkini