Bisnisbandung.com - Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) 2024, Satria Naufal, melontarkan kritik tajam terhadap sosok Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo, yang dianggap tidak layak menjadi representasi anak muda.
Dalam acara Indonesia Lawyers Club, Satria Naufal menyinggung berbagai isu seputar Gibran dan dinamika politik yang melibatkan keluarga Presiden Jokowi.
Satria Naufal menyatakan bahwa langkah Gibran dalam dunia politik, terutama menjelang pelantikannya, menimbulkan banyak pertanyaan.
“Belum lagi Gibran, dengan segala dinamikanya di masa menjelang dia dilantik, membuat alasan kuat bahwa dia tidak layak dilantik,” ungkapnya.
Baca Juga: Menyindir Jokowi, Rocky Gerung: Gibran Tempati Istana IKN Jaga Warisan Bapaknya!
“Kasus yang dikenal sebagai Fufufafa adalah bentuk malunya atas narasi-narasi dulu saat Pemilu, bahwa Gibran disebut sebagai harapan anak muda,” sambungnya.
Sosok yang sempat diharapkan sebagai representasi generasi muda ini justru dianggap memalukan oleh sebagian kalangan, terutama mahasiswa.
Kritik ini semakin kuat karena Gibran dianggap terlibat dalam berbagai manuver politik yang dianggap kontroversial, termasuk kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan elit politik Senayan.
Isu yang Paling sater terkait akun "Fufufafa" menjadi simbol kegagalan Gibran untuk memenuhi ekspektasi generasi muda.
Baca Juga: Siap Jadi Menteri Pendidikan? Okky Madasari: Kita Lihat Saja Nanti
“Kasus yang dikenal sebagai Fufufafa adalah bentuk malunya atas narasi-narasi dulu saat Pemilu, bahwa Gibran disebut sebagai harapan anak muda,” lugas Satria Naufal.
“Kami, sebagai anak muda, merasa malu ketika representasi kami adalah Gibran. Ada banyak hal yang perlu kita cermati, mulai dari proses pemilu seperti apa, dan berbagai dinamika lainnya,” lanjutnya.
Satria Naufal menegaskan bahwa banyak kalangan menilai bahwa Gibran tidak lagi layak menjadi representasi kaum muda.
Baca Juga: Kisah Fufufafa dan “Petruk cilik”, Roy Suryo Serukan Keadilan bagi Semua