Bisnisbandung.com - Pengamat politik, Adi Prayitno, menyoroti tawaran program para calon gubernur DKI Jakarta yang dinilai sangat menggiurkan.
Menurutnya, para kandidat seperti Ridwan Kamil-Suswono, Dharma-Kun, Pramono Anung, dan Rano Karno telah memaparkan visi yang luar biasa, mulai dari solusi kemacetan, banjir, hingga peningkatan akses pekerjaan untuk generasi muda.
Semua program tersebut, dalam pandangan Adi Prayitno , jika digabungkan, bisa membuat Jakarta menjadi kota yang jauh lebih sejahtera dan modern.
Baca Juga: BRI Cetak Prestasi Gemilang Nasabah Prioritas Melonjak Drastis, Aset Wealth Management Tumbuh 23,05%
Namun, Adi Prayitno mengingatkan bahwa program-program tersebut sering kali hanya indah dalam penyampaian, tetapi sulit untuk ditagih ketika para calon sudah terpilih.
“Nah, cuma kan publik ingin tahu, bagaimana cara menagih janji mereka kalau terpilih? Itu yang sulit,” ujarnya dilansir dari youtube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia.
“Kata orang Madura, biasanya calon pemimpin ini kalau sudah duduk di kursi, biasanya agak susah untuk bangun,” lanjutnya.
Dalam pandagan Adi Prayitno, ada tantangan besar dalam menagih janji politik, karena realisasinya kerap tidak sejalan dengan visi yang telah dipaparkan.
Baca Juga: Dakwah Terakhir Marissa Haque : Teknologi Bisa Mengubah Babi Menjadi Bersih, Tapi Tidak Menjadi Suci
Hal ini menjadi perhatian serius bagi pemilih, terutama mengingat bahwa permasalahan Jakarta seperti kemacetan dan banjir sudah sering dijadikan janji kampanye dari waktu ke waktu tanpa hasil yang nyata.
Adi Prayitno juga menilai bahwa meski gagasan transportasi air dan desentralisasi melalui pemberian dana ke RT/RW terlihat menarik, publik tetap membutuhkan mekanisme yang jelas untuk memastikan janji tersebut dapat ditepati.
Ia menekankan bahwa tanpa komitmen yang kuat dan sistem evaluasi yang transparan, janji-janji politik hanya akan menjadi slogan kampanye yang sulit untuk diwujudkan.
Pandangan Adi Prayitno ini memperkuat pentingnya sikap kritis masyarakat dalam menyikapi program-program kampanye.
Baca Juga: Kode Keras SBY ke Jokowi, Rinny Budoyo: Hukum Terkontaminasi Politik!