Bisnisbandung.com - Pengamat politik dan filsuf Rocky Gerung menyoroti klaim pemerintah terkait deflasi yang terjadi selama lima bulan terakhir.
Rocky Gerung menilai klaim keberhasilan ini justru menimbulkan kebingungan di tengah kondisi ekonomi yang nyata di masyarakat.
Rocky Gerung mempertanyakan pernyataan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto yang mengklaim bahwa deflasi ini merupakan bukti keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan harga pangan melalui impor.
Baca Juga: Hati-hati Anger Issues! Inilah 3 Ciri Orang yang Gampang Emosian
Menurut Rocky Gerung hal ini justru bertentangan dengan fakta bahwa daya beli masyarakat menurun drastis.
"Bagaimana mungkin deflasi dianggap sebagai prestasi? Ini bukan karena keberhasilan mengendalikan harga tapi karena daya beli masyarakat yang terus menurun," kata Rocky Gerung yang dikutip dari youtube pribadinya
Rocky Gerung mengungkapkan deflasi yang terjadi tidak mencerminkan perbaikan ekonomi.
Sebaliknya ia menilai kondisi ini adalah akibat dari semakin menurunnya daya beli masyarakat, terutama kelas menengah.
Baca Juga: Berbeda di Chat dan Ketemu Langsung? Ternyata Ini Alasannya
Banyak keluarga yang bahkan tidak lagi mampu membeli bahan makanan untuk dimasak di rumah dan lebih memilih membeli makanan di warung makan karena dianggap lebih terjangkau.
"Kalau kelas menengah saja sudah kesulitan membeli bahan makanan dan memilih makan di warteg, itu artinya daya beli masyarakat sudah benar-benar anjlok," ungkap Rocky Gerung.
Rocky Gerung menegaskan bahwa deflasi ini seharusnya menjadi alarm bagi pemerintah bukan justru diklaim sebagai keberhasilan.
Menurutnya pemerintah perlu lebih jujur dalam mengakui kondisi yang terjadi.
Rocky Gerung juga menyoroti dampak sosial dari penurunan daya beli ini.
Baca Juga: Dibalik Kemegahan MotoGP Mandalika 2024, BRI Dorong UMKM Semakin Berdaya