nasional

Ade Armando Ungkap Strategi Politik Eep Saefulloh yang Merusak Hubungan Anies dan Jokowi

Minggu, 6 Oktober 2024 | 09:00 WIB
Anies Baswedan (kiri) dan Jokowi (kanan) (Tangkap layar youtube Rocky Gerung Official)

Bisnisbandung.com - Ade Armando, politisi PSI mengungkap pandangannya tentang Eep Saefulloh Fatah, seorang konsultan politik yang dinilai berperan penting dalam merusak hubungan antara Anies Baswedan dan Presiden Jokowi di masa lalu.

Menurut Ade Armando, Eep Saefulloh, yang dikenal sebagai sosok cemerlang dalam analisis politik, seringkali tidak menggunakan kecerdasan dan keahliannya secara objektif, sehingga analisis yang disampaikannya kepada publik terlihat dangkal.

“Eep bahkan disebut-sebut sebagai master strategi politik identitas yang dijalankan Anies untuk mengalahkan Ahok,” ungkap Ade Armando dilansir dari Cokro TV.

“Dialah yang menganjurkan kubu Anies untuk menggunakan jaringan masjid, seperti yang pernah diterapkan di Aljazair, dan ternyata sukses. Sejak saat itulah hubungan Anies dan Jokowi nampaknya terus memburuk. Kini kondisinya seperti tak lagi tertolong,” lanjutnya.

Baca Juga: Tak Ada Habisnya Diterpa Kampanye Hitam, Respon KDM Justru Bikin Lawan Makin Gerah

Ade Armando menilai perubahan sikap Eep Saefulloh terhadap Jokowi mulai terlihat sejak Eep tidak lagi terlibat sebagai konsultan politik setelah Jokowi menjabat sebagai presiden.

 Eep Saefulloh, yang pada 2012 dan 2014 merupakan pendukung Jokowi, kemudian bergabung dengan Anies Baswedan sebagai konsultan politik saat Anies mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2016.

Eep Saefulloh dikenal sebagai arsitek di balik strategi politik identitas yang berhasil membawa kemenangan bagi Anies dalam Pilkada DKI, dengan memanfaatkan jaringan masjid dan strategi serupa yang pernah diterapkan di Aljazair.

Sejak saat itu, hubungan Anies dan Jokowi mulai memburuk. Ade mencatat bahwa Eep tak henti-hentinya melontarkan kritik kepada Jokowi, terutama terkait upaya Jokowi menjaga kesinambungan kekuasaannya.

Baca Juga: Refly Harun Serukan Agar Mencoblos Kolom Kosong di Pilkada Jakarta

 Eep Saefulloh bahkan menyebut bahwa Jokowi menggunakan berbagai cara, termasuk bantuan sosial dan penggerakan aparatur, untuk memastikan dominasi politiknya tetap terjaga.

 Dalam pandangan Eep Saefulloh, Jokowi saat ini berada dalam tahap “serangan balik,” dengan strategi yang disebut sebagai “Ngalah, Ngalih, Ngomong, Ngobong,” di mana Jokowi kini berada di tahap terakhir, yaitu melakukan serangan balik demi mempertahankan pengaruh politiknya.

Pandangan Eep Saefulloh yang terus menyerang Jokowi ini memicu ketegangan yang semakin memperuncing hubungan antara Anies dan Jokowi.

Baca Juga: Dari Kekuasaan ke Pengadilan, Amien Rais Bicara Soal Hukuman yang Layak untuk Jokowi

Halaman:

Tags

Terkini