nasional

Pertemuan Prabowo dengan Megawati Bukan Hanya Soal Kursi, Dahnil Simajuntak Buka Suara

Jumat, 4 Oktober 2024 | 18:45 WIB
Dahnil Anzar Simanjuntak Jubir Prabowo Subianto (Tangkap layar youtube tvonenews)

Bisnisbandung.com - Juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menegaskan bahwa hingga saat ini, tidak ada pembicaraan terkait alokasi kursi di kabinet, baik dari pihak PDIP maupun tawaran dari Prabowo.

Maka rencana pertemuannya dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, buka hanya soal kursi melainkan fokus terhadap persatuan.

Presiden terpilih Prabowo Subianto menekankan pentingnya persatuan nasional dalam menghadapi tantangan global, yang akan menjadi salah satu fokus utama dalam lima tahun kedepan

Fokus pertemuan adalah membangun kesadaran akan pentingnya persatuan nasional, di tengah memanasnya perang Timur Tengah.

Baca Juga: Pengalaman 20 Tahun di DPR, Bambang Pacul Ditunjuk PDI-P Meneruskan Kiprahnya di MPR

Menurut Dahnil, Prabowo menyadari bahwa dalam lima tahun ke depan, Indonesia akan dihadapkan pada tantangan geopolitik dan geostrategis yang tidak mudah.

 Prabowo, kata Dahnil, sejak awal ingin mengajak publik dan para elit politik untuk menyadari bahwa kondisi global tidak sedang dalam keadaan baik.

Persatuan nasional menjadi penting karena tanpa soliditas internal, Indonesia dapat terancam oleh dinamika politik luar negeri.

“Pembicaraan antara Pak Prabowo dan Ibu Megawati ke depan tentu akan menjadi pembicaraan yang levelnya tentu high context, ya,” papar Dahnil Anzar Simanjuntak dilansir dari youtube tvonenews.

Baca Juga: Iran Lancarkan Serangan ke Jantung Israel, Connie Rahakundini: Picu Perang Dunia

“Bagaimana membangun kesadaran elit bahwa ke depan, lima tahun ke depan, pentingnya kerukunan dan persatuan,” lanjutnya.

Dahnil menegaskan bahwa Prabowo melihat urgensi untuk membangun kesadaran kolektif terkait pentingnya kerukunan dalam negeri di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan internasional, termasuk di Timur Tengah yang melibatkan negara-negara seperti Iran, Israel, dan Lebanon.

 Ketegangan tersebut, kata Dahnil, merupakan ancaman nyata yang harus diantisipasi oleh Indonesia.

Baca Juga: Rakyat Dibohongi! Prof. Ryaas Rasyid Sebut Jokowi Presiden Terburuk

Halaman:

Tags

Terkini