Fufufafa dan Era Prabowo, Apa Kata Prof. Jimly Asshiddiqie Tentang Demokrasi Kita?

photo author
- Jumat, 4 Oktober 2024 | 13:00 WIB
pakar-pakar hukum dan politik Prof. Jimly Asshiddiqie (dok idn times)
pakar-pakar hukum dan politik Prof. Jimly Asshiddiqie (dok idn times)


Bisnisbandung.com - Di tengah hangatnya perbincangan masa depan demokrasi di Indonesia muncul fenomena yang menarik perhatian publik yakni maraknya akun anonim seperti “Fufufafa” di media sosial.

Tak hanya menjadi bahan perbincangan di kalangan warganet, fenomena ini juga direspon oleh pakar-pakar hukum dan politik, salah satunya adalah Prof. Jimly Asshiddiqie, Guru Besar Hukum Tata Negara dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).

Menurut Jimly Asshiddiqie kehadiran akun-akun anonim semacam Fufufafa di ruang digital bisa menjadi cerminan dari dinamika politik yang sedang berkembang.

Baca Juga: Layanan Wealth Management BRI Dapatkan Pengakuan Kelas Dunia Sebagai Best Private Bank for HNWIs

Dikutip drai youtube idm times, Jimly Asshiddiqie menjelaskan “Akun-akun ini sering kali digunakan sebagai sarana untuk menyuarakan kritik atau pandangan politik tanpa harus terbebani dengan identitas asli.”

“Ini menarik tapi juga bisa berbahaya jika digunakan untuk menyebarkan hoaks atau menciptakan polarisasi di masyarakat,” ujar Jimly Asshiddiqie.

Jimly Asshiddiqie juga menyoroti tantangan yang dihadapi demokrasi Indonesia jika Prabowo Subianto terpilih sebagai presiden.

Ia menyebutkan bahwa era kepemimpinan baru selalu membawa harapan sekaligus tantangan tersendiri.

Baca Juga: Netizen Sampai Mantan CIA Sebut Kasus Diddy Sebuah Konspirasi di Industri Musik, Lalu 50 Cent Buat Dokumenternya di Netflix

Jimly Asshiddiqie menekankan "Di era Prabowo kita harus lebih waspada terhadap penggunaan media sosial yang masif dan tanpa kendali.”

"Demokrasi kita bisa tergerus oleh hoaks, disinformasi, dan ujaran kebencian yang tersebar luas lewat akun-akun anonim. Ini tantangan besar bagi penegakan hukum dan kualitas demokrasi kita,” lanjutnya.

Meski demikian Jimly Asshiddiqie tetap optimis bahwa demokrasi Indonesia memiliki kekuatan untuk bertahan, asalkan pemerintah dan masyarakat sama-sama bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan informasi.

“Era Prabowo akan menjadi uji coba penting bagi konsolidasi demokrasi kita. Media sosial seharusnya bisa menjadi ruang partisipasi yang sehat, bukan malah menjadi ajang penyebaran hoaks,” tambahnya.

Jimly Asshiddiqie tak memungkiri bahwa akun seperti Fufufafa juga bisa dilihat sebagai bagian dari kebebasan berekspresi di alam demokrasi.

Baca Juga: Inovasi dari Pisang: Kisah Sukses Ni Made Suryani dan Pemberdayaan UMKM oleh BRI

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X