Gatot Nurmantyo juga menjelaskan skenario bagaimana sebuah negara asing bisa menguasai Indonesia tanpa melalui peperangan.
Menurutnya negara besar seperti China menggunakan investasi dan tenaga kerja sebagai pintu masuk untuk perlahan-lahan mengambil alih sumber daya alam dan infrastruktur penting di Indonesia.
"Kalau saya presiden di negara besar, saya akan lakukan investasi besar-besaran di negara sasaran. Pertambangan, kehutanan, properti semua dikuasai. Kemudian saya kendalikan aparat keamanan, buat regulasi baru, dan saya tanamkan orang-orang saya di semua lini," jelas Gatot Nurmantyo.
Baca Juga: Berlimpah Hadiah, BRImo FSTVL Hadir Kembali Untuk Para Pengguna Setia Super Apps BRImo
Tak hanya itu Gatot Nurmantyo mengungkapkan bahwa pulau-pulau strategis di Indonesia seperti Kalimantan, Maluku, Sulawesi, dan Papua bisa menjadi target penguasaan asing.
Menurutnya negara asing bisa menciptakan kawasan eksklusif yang pada akhirnya akan dikuasai oleh mereka secara de facto, meski secara hukum masih menjadi milik Indonesia.
"Mereka bisa bangun pangkalan militer kecil-kecil di pulau-pulau itu. Mungkin tidak terlihat, tapi itu adalah bagian dari strategi penguasaan wilayah," tambahnya.
Gatot juga memperingatkan bahwa ancaman ini bukan hanya datang dari luar, tapi juga dari dalam.
"Mari kita berpikir, melihat tanda-tanda zaman, apakah yang saya katakan ini benar-benar terjadi atau tidak. Ini bukan untuk menakuti, tapi untuk menyadarkan," pungkasnya.***