Bisnisbandung.com - Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo kembali mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan.
Gatot Nurmantyo mengungkapkan kekhawatirannya terkait masa depan Indonesia dalam 5 tahun ke depan.
Gatot Nurmantyo menyebut bahwa negara ini berada dalam fase akhir dari serangkaian skenario yang menurutnya sudah berjalan selama 50 tahun.
Menurut Gatot,Gatot Nurmantyo Indonesia berada di ambang ancaman yang sangat serius.
Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa sejak tahun 2002, ia telah menyelidiki ancaman yang ia sebut sebagai proxy war.
Dalam pandangannya perang ini bukan sekadar konfrontasi militer melainkan bentuk penguasaan secara sistematis melalui jalur ekonomi dan politik.
Ia menyoroti bahwa universitas-universitas negeri kini tidak berani lagi mengundangnya untuk berbicara mengenai isu-isu ini.
Dikutip dari youtube Refly Harun, Gatot Nurmantyo menjelaskan "Saya sudah bicara tentang proxy war ini sejak lama. Tapi sekarang universitas mana yang berani mengundang saya? Enggak ada. Mereka takut membahas ini."
Baca Juga: Inovasi dari Pisang: Kisah Sukses Ni Made Suryani dan Pemberdayaan UMKM oleh BRI
Lebih lanjut Gatot Nurmantyo menyoroti investasi asing yang menurutnya sering digunakan sebagai alat untuk menguasai negara.
Salah satu contohnya adalah proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang bekerja sama dengan China.
Ia mengungkapkan kekhawatirannya bahwa proyek ini bisa menjadi jebakan utang yang membahayakan keuangan negara.
"Ini bukan sekadar investasi ekonomi, tapi ada pertimbangan geopolitik. Proyek seperti ini bisa jadi ancaman besar karena APBN kita yang jadi jaminan. Kalau terjadi sesuatu leher negara ini yang kena," ungkapnya.
Baca Juga: Ungu Merilis Karya Terbaru bersama Nassar dan Lesti berjudul Udang Di Balik Batu
Artikel Terkait
Mahfud MD Salah Gaul, Reaksi Qodari Terhadap Pernyataan Kontroversialnya
Refly Harun: Omongan Rocky Gerung Terbukti, Jokowi-Prabowo Tak Paham Demokrasi!
Presiden Jokowi Ditolak di NTT, Rocky Gerung: Suara Rakyat
DPR Baru, Eep Saefulloh: Apakah Harapan Rakyat Akan Dikhianati?
Mengapa Masyarakat Masih Menolak Maaf Jokowi? Rocky Gerung Beberkan Alasannya!
Jokowi Turun, Selamat Ginting: Peluang Baru untuk Penegakan Hukum di Indonesia