Bisnisbandung.com - Dalam beberapa hari terakhir nama Mulyono semakin hangat diperbincangkan.
Sebelumnya Kaesang Pangarep kembali menarik perhatian publik dengan mengenakan rompi bertuliskan "Putra Mulyono".
Seorang pengamat politik terkemuka Ray Rangkuti melontarkan kritik tajam terkait pemakaian rompi bertuliskan "Putra Mulyono".
Baca Juga: Cemilan Seblak Kering Begini Resep dan Cara Buatnya, Dijamin Bikin Ngiler!
Menurut Ray Rangkuti tindakan ini lebih dari sekadar simbolis, ia menilai bahwa hal ini merupakan bentuk pelecehan terhadap kritik publik.
Dikutip dari youtube satu visi utama, Ray Rangkuti menyatakan “Rompi Putra Mulyono dikenakan oleh Kaesang adalah alat propaganda yang tidak hanya mencerminkan identitasnya sebagai seorang pemimpin tetapi juga mencerminkan seberapa jauh ia menghargai masukan dari masyarakat.”
Dengan menggunakan rompi tersebut, Ray Rangkuti berpendapat bahwa Kaesang seolah ingin menunjukkan superioritas dan mengabaikan pentingnya dialog konstruktif dengan publik.
Dalam konteks pemilu simbol-simbol seperti rompi sering kali digunakan untuk menarik perhatian pemilih.
Namun Ray Rangkuti menekankan bahwa rompi Putra Mulyono yang dikenakan Kaesang bukan sekadar alat kampanye.
Melainkan juga alat untuk menutupi ketidakmampuan untuk menjawab kritik yang muncul.
“Ketika seorang kandidat lebih memilih untuk bersembunyi di balik rompi ketimbang menghadapi kritik, itu menunjukkan ketidakdewasaan dalam berpolitik,” imbuhnya.
Setelah isu jet pribadi dan klarifikasi ke KPK, penggunaan rompi bertuliskan Putra Mulyono semakin menambah kontroversi.
Dalam pandangan analis politik gaya komunikasi Kaesang ini tampaknya meniru Gibran Rakabuming Raka.
Baca Juga: Cara Cepat Belajar Memahami dan Menyesuaikan Waktu dengan PST (Pacific Standard Time)