Bambang Harymurti juga menyoroti bahwa Jokowi berfokus pada pembangunan infrastruktur fisik, sementara Prabowo lebih memperhatikan pengembangan sumber daya manusia.
“Jokowi ingin dikenal dengan berbagai proyek besar sedangkan Prabowo lebih tertarik pada peningkatan kualitas hidup rakyat melalui pendidikan dan gizi,” jelasnya.
Bambang Harymurti menekankan bahwa untuk menciptakan stabilitas politik di Indonesia, kedua pemimpin ini perlu menjaga komunikasi yang baik dan saling memahami posisi masing-masing.
"Kita tidak bisa berharap pada persahabatan yang tulus jika di dalamnya terdapat kepentingan yang saling bertentangan," pungkasnya.***