Bisnisbandung.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali buka suara terkait kebijakan pajak yang diambil pemerintah saat ini.
Ahok menyoroti adanya pajak berlapis yang menurutnya justru membebani rakyat terutama karyawan yang akan terkena dampaknya.
Ahok mengkritik pemerintah yang dianggapnya terus mencari pemasukan melalui pajak, namun tanpa mempertimbangkan beban ekonomi masyarakat khususnya mereka yang berstatus sebagai pekerja.
Baca Juga: Cara Cepat Belajar Memahami dan Menyesuaikan Waktu dengan PST (Pacific Standard Time)
"Kalau terus-menerus menambah pajak, ujung-ujungnya yang kena karyawan. Mereka yang bekerja dari pagi sampai malam nasibnya yang merana," ujar Ahok yang dikutip dari youtube Success Before 30.
Ahok menjelaskan bahwa sistem perpajakan yang ada saat ini sudah cukup memberatkan masyarakat.
Ia mencontohkan adanya pajak penghasilan, pajak barang dan jasa hingga pajak tambahan lain yang diterapkan di berbagai sektor.
"Ini pajak berlapis. Dari pendapatan sudah dipotong, beli barang kena lagi pajaknya, bahkan kalau simpan uang pun ada pajaknya. Lama-lama uang yang diperoleh karyawan habis untuk bayar pajak semua," ujarnya.
Menurut Ahok kebijakan ini justru membuat kondisi ekonomi karyawan semakin sulit.
Baca Juga: Simak Tren Warna Tahun 2025, Untuk Menambah Koleksi Fashion Anda!
Banyak pekerja yang harus mengatur ulang anggaran rumah tangganya agar tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ahok mendesak pemerintah untuk lebih bijak dalam merumuskan kebijakan pajak.
Ia mengatakan bahwa harus ada keseimbangan antara kebutuhan negara untuk meningkatkan pendapatan dan kepentingan masyarakat yang saat ini tengah berjuang menghadapi dampak ekonomi global.
"Bukan berarti saya anti pajak. Pajak itu perlu, tapi jangan sampai rakyat yang terus diperah tanpa mempertimbangkan kemampuan mereka. Harus ada pertimbangan yang lebih matang. Jangan seenaknya mencari uang dari rakyat," tegas Ahok.
Baca Juga: Beragam Ide Bisnis di Akhir Tahun, Segera Ambil Peluang Ini!