Bisnisbandung.com - Pernyataan mengejutkan datang dari Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, yang menyebut Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, akan segera bergabung dengan Partai Golkar.
Kabar ini disampaikan Bahlil dalam sebuah acara di hadapan Presiden Joko Widodo, saat peresmian smelter PT Amman di Sumbawa Barat.
Hal ini pun menimbulkan kehebohan, mengingat posisi Fahri sebagai salah satu pendiri Partai Gelora.
Hersubeno Arief, seorang jurnalis dari Forum News Network (FNN), menyoroti pernyataan Bahlil yang dilontarkan di acara resmi tersebut.
Baca Juga: Dari Pendukung Jadi Musuh, Ade Armando: Denny Siregar dan Rizieq Bersatu Melawan Jokowi
Menurutnya, pernyataan itu menyentuh isu yang sangat sensitif, terutama terkait posisi Fahri Hamzah di Partai Gelora.
Meski Partai Gelora tidak berhasil menempatkan wakilnya di DPR RI, Fahri Hamzah tetap menjadi salah satu pilar penting dalam partai yang ia dirikan bersama Anis Matta.
Hersubeno Arief mengungkapkan bahwa meskipun pernyataan Bahlil disebut sebagai guyonan, hal ini tetap menimbulkan pertanyaan di kalangan publik, apalagi disampaikan di depan Presiden Jokowi.
Dalam video yang ditayangkan di akun resmi Sekretariat Presiden, Bahlil memang menyapa para petinggi PT Amman yang mengenakan pakaian berwarna kuning.
Baca Juga: Fenomena Kotak Kosong di Pilkada, Rocky Gerung: Tanda Demokrasi Indonesia MatiNamun, menariknya, baik Bahlil maupun Fahri tidak mengenakan pakaian kuning, menimbulkan spekulasi lebih lanjut.
Hersubeno Arief juga menjelaskan bahwa ketika ia menghubungi Fahri Hamzah untuk mengonfirmasi kabar ini, Fahri hanya merespon dengan emotikon dan menyebut Bahlil sebagai seseorang yang humoris.
Bahkan, Sekjen Partai Gelora, Mahfudz Siddiq, turut menegaskan bahwa pernyataan Bahlil tersebut hanyalah sebuah lelucon belaka.
Namun, guyonan ini tetap menimbulkan implikasi serius. Mengingat posisi Fahri sebagai salah satu pendiri Partai Gelora, perpindahan ke Partai Golkar tentu akan mengejutkan dan berdampak besar bagi internal Gelora.
Baca Juga: Rocky Gerung Menguak Kekuatan dan Tantangan Dinasti Jokowi