“Itu baru namanya persaingan bonus demografi, bukan hanya dibandingkan dengan diri kita sendiri. Jadi, dari segi konsep, beliau tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi,” terusnya.
Rocky Gerung berpendapat bahwa kegagalan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia telah berdampak pada ketidakmampuan negara dalam memanfaatkan peluang bonus demografi untuk bersaing di pasar global, khususnya di kawasan ASEAN.
Kritik ini memperlihatkan ketidakpuasan Rocky Gerung terhadap arah kebijakan pemerintah terkait ekonomi dan pengelolaan SDM.
Dengan semakin dekatnya akhir masa jabatan Jokowi, Rocky Gerung menilai bahwa banyak hal yang dijanjikan belum terwujud, sementara tantangan ekonomi global semakin berat.***
Baca Juga: Jimly Asshiddiqie: KADIN Harus Tetap Jadi Lembaga Publik Bukan Swasta