Jokowi Tidak Lagi Mampu Mengatasi Keadaan, Rocky Gerung Beberkan Kemungkinan yang Akan Terjadi

Bisnisbandung.com - Menjelang akhir masa jabatan Presiden Jokowi yang tinggal beberapa minggu lagi, kritik keras terus dilontarkan Rocky Gerung.

 Menurutnya, Jokowi tidak lagi mampu mengatasi situasi politik yang kian memburuk. Rocky Gerung menyoroti bahwa krisis politik besar kemungkinan akan terjadi sebelum 20 Oktober,

 Hal ini karena di tengah meningkatnya tekanan dari berbagai pihak yang menginginkan Jokowi lengser sebelum waktunya.

“Mulai terlihat pula mereka yang menginginkan adanya penghukuman pada Presiden Jokowi melihat ini sebagai kesempatan untuk menyusun dalil, atau mungkin bahkan disebut sebagai upaya pelengseran sebelum 20 Oktober nanti,” lugas Rocky Gerung.

Baca Juga: Selamat Ginting Mengungkap Mulyono Sosok Misterius di Balik Kebijakan yang Tak Wajar

“Mungkin kita bisa berbicara tentang berbagai kemungkinan yang ada agar kita bisa memilih mana yang paling aman buat Presiden Jokowi,” lanjutnya dilansir dari kanal youtube pribadinya.

Rocky Gerung melihat tanda-tanda yang menunjukkan bahwa Jokowi semakin kehilangan kendali.

 Salah satu indikatornya adalah kepemimpinan Jokowi yang disebut-sebut makin kaku dalam menghadapi isu-isu politik dan ekonomi.

Rocky Gerung memperingatkan bahwa situasi ini dapat membuka peluang bagi lawan-lawan politik Jokowi untuk memanfaatkan kelemahan tersebut, terutama dalam mengkritisi keluarganya yang semakin disorot publik.

Baca Juga: Kritik Pedas Rocky Gerung, Akhir Masa Jabatan Jokowi Akan Berakhir Tragis

Salah satu isu yang menjadi perhatian Rocky Gerung adalah kemungkinan terjadinya upaya pelengseran Jokowi sebelum masa jabatannya berakhir secara resmi.

 Meskipun hanya tersisa beberapa pekan, intensitas kritik terhadap Jokowi dan keluarganya meningkat, yang menurut Rocky Gerung menjadi salah satu pemicu utama eskalasi politik di akhir kepemimpinannya.

 Dia bahkan menyebut situasi ini sebagai awal dari akhir kekuasaan Jokowi, atau "The Beginning of the End."

Baca Juga: Gibran dan Akun Fufufafa, Salahuddien Manggalanny: Menyingkap Jejak Digital di Balik Strategi Politik