Bisnisbandung.com - Pengamat politik Rocky Gerung kembali mengkritik kinerja Presiden Joko Widodo menjelang akhir masa jabatannya.
Menurut Rocky Gerung, Jokowi tidak berhasil memenuhi target-target ekonomi yang pernah dijanjikan di awal kepemimpinannya.
Bahkan, Rocky Gerung menyoroti bahwa Jokowi kini malah mengeluhkan kondisi yang sebenarnya menjadi tanggung jawabnya sebagai kepala negara.
Dalam pernyataan Jokowi baru-baru ini beliau mengungkapkan dalam bahasa Inggris, "Too few jobs, too many people," yang mengindikasikan bahwa lapangan kerja yang tersedia terlalu sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk yang semakin banyak.
Baca Juga: Kepergok Nama Gibran yang Muncul, Netizen Iseng Kirim Uang ke Gopay Nomor Fufufafa
Rocky Gerung menilai bahwa Jokowi seharusnya lebih fokus pada pencapaian pertumbuhan ekonomi yang diiringi dengan penyediaan lapangan kerja.
Di awal pemerintahannya, Jokowi pernah menetapkan target ambisius untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 10%, yang menurut perhitungan, setiap 1% pertumbuhan dapat menyerap sekitar 400.000 tenaga kerja.
Namun, hingga kini, target tersebut belum terwujud, dan lapangan kerja yang dijanjikan tidak tercapai.
“Jadi, 10% pertumbuhan artinya ada 4 juta lapangan kerja yang terserap. Namun, hal itu gagal dibuktikan oleh Jokowi,” ujar Rocky Gerung dilansir dari youtube pribadinya.
Baca Juga: Mahfud MD: Indonesia Mulai Menunjukkan Gejala Otoritarianisme
“Ya, kita tahu bahwa kemampuan Jokowi dalam menyampaikan fakta semakin lama semakin mengkhawatirkan,” sambungnya.
Selain itu, Rocky Gerung menyoroti pandangan Jokowi terhadap bonus demografi. Menurutnya, Jokowi tampaknya melihat bonus demografi sebagai sekadar pertambahan populasi, tanpa memahami bahwa konsep ini seharusnya berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Bonus demografi seharusnya berarti ada SDM yang berkualitas untuk bersaing dengan SDM di kawasan ASEAN, misalnya,” ucap Rocky Gerung.
Baca Juga: Gaya Cak Lontong Menghadapi Pilkada, Cerita Mendadak dan Strategi Kampanye yang Bikin Ngakak