Menurut Rocky Gerung, pendekatan ini akan membantu mengidentifikasi potensi sisi gelap seorang calon pemimpin lebih awal dan menghindari terulangnya kesalahan serupa.
Rocky Gerung menegaskan penyesalan PDIP atas tidak adanya pemeriksaan psikologi Jokowi seharusnya menjadi pelajaran penting dalam dunia politik Indonesia.
Proses seleksi pemimpin yang lebih ketat, terutama dalam aspek etika dan psikologi, diharapkan dapat mencegah terulangnya kondisi di mana ambisi pribadi mengalahkan kepentingan demokrasi dan stabilitas bangsa.
“Jadi, poin-poin yang kita bicarakan makin lama makin relevan, bahwa pemimpin harus lolos etikabilitas dulu, baru kita uji intelektualitasnya, baru boleh kita mintakan lembaga survei untuk mensurvei elektabilitasnya,” ucap Rocky Gerung.
“Kan itu tiga tahap untuk menapis seseorang supaya ‘the darker side of human psychology’nya itu bisa kita kendalikan dari awal,” tegasnya.***
Baca Juga: Batalkan Proses Seleksi KPK! Rocky Gerung Dorong Masyarakat Agar Bentuk Gerakan