PDIP Menyesal Tidak Memeriksa Jejak Psikologi Jokowi, Rocky Gerung Beri Tanggapan

photo author
- Minggu, 15 September 2024 | 15:00 WIB
Hasto (kiri) dan Jokowi (kanan) (Tangkap layar youtube Hersubeno Point)
Hasto (kiri) dan Jokowi (kanan) (Tangkap layar youtube Hersubeno Point)

Bisnisbandung.com - PDIP kini mulai menyadari kesalahan mereka dalam tidak memeriksa jejak psikologi Presiden Jokowi sebelum mendukungnya sebagai calon pemimpin.

Hal Itu disampaikan oleh Hasto Kristiyanto yang mengaku tidak adanya psikotes terhadap Jokowi saat mengusungnya menjadi wali kota Solo.

Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi bahwa pengakuan PDIP tersebut menunjukkan adanya kejujuran terkait ketidakmampuan mereka mendeteksi sisi gelap psikologi Jokowi sejak awal.

Dalam pandangan Rocky Gerung, Ibu Megawati, sebagai pemimpin PDIP, meskipun terlambat, berhasil mengidentifikasi ambisi berlebihan Jokowi.

Baca Juga: Tidak Setuju Gaya Kepemimpinan Jokowi Dihakimi, Fahri Hamzah: Kita Tidak Bisa Mengganggu Gaya Tersebut

 Hal ini terlihat dari penolakan Megawati terhadap wacana perpanjangan masa jabatan presiden dan upaya mencegah Jokowi untuk maju dalam periode ketiga.

 Tindakan ini menunjukkan bahwa PDIP, khususnya Megawati, memahami bahaya jika sisi gelap psikologi seseorang tidak dikendalikan dengan baik.

Namun, penolakan tersebut justru memicu kemarahan Jokowi, yang kemudian dinilai mencari cara untuk membalas dendam.

 Rocky Gerung menjelaskan bahwa energi negatif Jokowi terlihat dalam beberapa kebijakan kontroversial, termasuk pengaturan lembaga antikorupsi seperti KPK, serta konflik internal di partai-partai politik, seperti PKB dan Golkar.

Baca Juga: Tidak Adil Bagi Pak Jokowi! Fahri Hamzah Salahkan DPR dan Ketua Partai, Mungkin Mereka Pesta Pora

 Semua ini, menurut Rocky Gerung, adalah hasil dari kegelisahan psikologis Jokowi yang tidak terkendali.

Rocky Gerung menekankan pentingnya memahami sisi psikologis seorang pemimpin untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

 Ia menyarankan agar proses rekrutmen pemimpin melewati tiga tahapan utama, yaitu uji etika, uji intelektual, dan baru kemudian uji elektabilitas.

Baca Juga: Amnesia Terhadap Sejarah! Perspektif Fahri Hamzah Untuk Mereka yang Mempermasalahkan Prabowo dan Jokowi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X