Bisnisbandung.com - Adi Prayitno menyoroti tantangan yang akan dihadapi Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah masa jabatannya berakhir.
Dalam diskusi di acara Indonesia Lawyers Club, Adi Prayitno menyatakan bahwa Jokowi perlu mempersiapkan perlindungan politik untuk mengantisipasi serangan balik yang mungkin muncul setelah ia lengser dari jabatannya sebagai presiden.
Adi Prayitno menyebut bahwa setelah Jokowi tidak lagi menjabat, kritik terhadap kebijakan dan gaya kepemimpinannya selama 10 tahun akan semakin masif.
Bukan hanya mengenai anaknya, Gibran Rakabuming, yang menjadi wakil presiden atau menantunya, Bobby Nasution tetapi juga akumulasi dari berbagai “dosa politik” yang dinilai publik selama masa pemerintahannya.
Baca Juga: Ridwan Kamil Tawarkan Solusi Inovatif untuk Atasi Masalah Jakarta
Serangan tersebut, menurut Adi Prayitno, tidak hanya akan datang dari oposisi, tetapi juga dari pendukung Jokowi yang kecewa, kalangan mahasiswa, kelompok civil society, dan bahkan dari internal PDIP.
Menurut Adi Prayitno, Jokowi perlu memiliki sandaran politik yang kuat untuk menghadapi serangan ini.
Bergabung dengan partai besar seperti Golkar atau Gerindra dapat menjadi salah satu langkah yang strategis.
Adi Prayitno meragukan bahwa dukungan dari organisasi seperti Projo atau PSI saja cukup untuk melindungi Jokowi dari kritik yang lebih agresif dan melibatkan keluarganya.
Baca Juga: Sistem Pilgub Harus Dihapus, Fahri Hamzah: Untuk Meningkatkan Pelayanan Publik
Selain itu, ia juga menyoroti bahwa partai-partai besar seperti Golkar, Gerindra, Demokrat, atau PAN belum menunjukkan dukungan yang solid ketika keluarga Jokowi, seperti Kaesang dan Gibran, mendapatkan kritik di media sosial.
Adi Prayitno menekankan bahwa jika Jokowi tidak memiliki dukungan politik yang kuat, maka reputasinya bisa rusak, terutama terkait dengan tuduhan politik dinasti dan gaya hidup elitis keluarganya.
Dalam pandangannya, keberhasilan pembangunan infrastruktur dan program bantuan sosial yang telah dicapai Jokowi selama masa kepemimpinannya hanya akan dikenang dengan baik jika didukung oleh jaringan politik yang kuat setelah ia turun dari jabatan.
Baca Juga: Qodari Sebut PDI Perjuangan Tetap Dukung Jokowi Meski Hubungan Tidak Harmonis