Bisnisbandung.com - Aktivis 98 yang juga akademisi Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun kembali membuka fakta terkait dugaan korupsi yang melibatkan keluarga Presiden Jokowi.
Ubedilah menegaskan adanya indikasi kuat hubungan antara keluarga presiden dengan sejumlah perusahaan besar yang diduga terkait dengan praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Ubedilah juga mengungkapkan bahwa dirinya telah melaporkan dugaan kasus ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lebih dari dua tahun lalu.
Baca Juga: Ini Dia Rekomendasi Parfum Terbaik Dipakai Wanita Kala Musim Hujan
Dikutip dari youtube Abraham Samad, Ubedilah Badrun menjelaskan "Putra mahkota membeli 180 juta lembar saham di pasar saham dengan nilai hampir mencapai 100 miliar rupiah."
"Ini sangat mencurigakan mengingat perusahaan yang baru berdiri langsung memiliki akses sebesar itu," ujar Ubedilah.
Namun hingga saat ini ia belum melihat langkah konkret dari KPK untuk menindaklanjuti laporan tersebut.
"Sudah empat kali saya ke KPK untuk mempertanyakan tindak lanjut laporan ini, tapi belum ada hasil yang jelas," tambahnya.
Baca Juga: Ribuan Postingan Akun Fufufafa Dihapus, Netizen: Siapa yang Akan Jadi Kambing Hitam?
Menurut Ubedilah dugaan korupsi ini tidak hanya melibatkan Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep tetapi juga Bobby Nasution menantu presiden.
Ia menyoroti hubungan bisnis antara anak-anak presiden dengan perusahaan-perusahaan besar yang mendapat keuntungan signifikan.
"Ada relasi antara anak-anak presiden dengan perusahaan besar ini dan ini sangat mencurigakan," tegasnya.
Selain itu Ubedilah juga menyinggung soal salah satu direktur perusahaan yang diduga terlibat dalam praktek KKN ini, yang kemudian diangkat menjadi duta besar.
"Ini jelas-jelas ada kaitannya, uang masuk, jabatan naik. Ini pola yang sangat jelas terlihat," ujarnya.
Baca Juga: Cara Alami Yang Efektif Menghilangkan Bau Mulut, Ini Dia Bahan-bahannya ?