“Mahfud MD kan juga bagian dari Prabowo Subianto ketika menjadi calon presiden pada 2014, sebagai ketua tim sukses. Jadi sudah terkoneksi,” ungkapnya.
“Prabowo juga belajar banyak tentang hukum tata negara dari situ, sampai akhirnya pada 2019, Mahfud MD hampir menjadi wakil presiden Jokowi yang akhirnya digantikan oleh Ma'ruf Amin,” lanjutnya.
Meskipun Mahfud pernah hampir menjadi wakil presiden pada 2019, hubungan mereka tetap kuat, dan Mahfud tampaknya ingin mengingatkan Prabowo untuk tetap waspada terhadap kebijakan-kebijakan Jokowi yang mungkin berdampak di masa depan.
Dalam konteks ini, Selamat Ginting menyimpulkan kritik Mahfud terhadap Jokowi bukan hanya sekedar kritik politik.
Melainkan bagian dari strategi untuk memastikan bahwa Prabowo tidak kehilangan fokus dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin diwariskan dari pemerintahan sebelumnya.***
Baca Juga: OJK Tegaskan: Aturan Pencairan Dana Pensiun sebelum 10 tahun