Bisnisbandung.com - Di tengah upaya Jokowi mendorong penyelesaian Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset, sebenarnya berpotensi menjadi boomerang bagi keluarganya.
Dugaan korupsi dan gratifikasi terkait penggunaan pesawat jet pribadi oleh keluarga Jokowi kini menjadi sorotan public.
Rocky Gerung, menekankan pentingnya penyelidikan segera atas laporan masyarakat sipil yang diajukan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Saya anggap lebih penting hari ini mempersoalkan laporan dari masyarakat sipil ke KPK tentang potensi ditemukannya pencucian uang atau penyuapan dalam kasus penyewaan pesawat jet pribadi itu,” ucapnya di youtube pribadinya.
Baca Juga: Kecewa Anies Tidak Maju di Pilkada Jakarta, Tapi Untungnya Tolak Tawaran PDIP di Jawa Barat
“Sekaligus, kita dorong KPK untuk menyertakan dugaan yang sudah dilaporkan oleh Dr. Ubaidillah dari UNJ tentang potensi penyalahgunaan kekuasaan oleh Kaesang beberapa tahun lalu,” lanjutnya.
Laporan tersebut mengangkat dugaan pencucian uang atau penyuapan dalam kasus penyewaan pesawat jet pribadi yang melibatkan keluarga Jokowi.
Selain itu, kasus lain dugaan penyalahgunaan kekuasaan oleh Kaesang Pangarep, putra Presiden Jokowi, yang beberapa tahun lalu telah dilaporkan oleh Dr. Ubedillah dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Dalam konteks ini, desakan agar KPK segera mengambil tindakan menjadi semakin kuat.
Baca Juga: Anies Bawedan Akan Rugi Jika Maju di Pilgub Jabar, Hersubeno Arief Beberkan Perhitungannya
Masyarakat sipil juga diminta untuk terus mengawasi proses penanganan kasus ini, terutama karena kasus pesawat jet pribadi ini menjadi perhatian publik.
Jika tidak ditangani dengan cepat dan transparan, isu ini berpotensi memperburuk citra keluarga Presiden di mata masyarakat.
Isu gratifikasi ini menimbulkan tantangan besar bagi pemerintahan Jokowi, terutama dalam hal konsistensi penegakan hukum dan komitmen terhadap pemberantasan korupsi.
Baca Juga: Bersyukur Anies Tolak Diusung PDIP di Jawa Barat, Pendapat Rasional Para Pendukungnya