Oleh karena itu, keputusan Golkar untuk mendukung Airin di Banten bukanlah tanda perpecahan, melainkan strategi politik yang disesuaikan dengan kondisi lokal.
Hersubeno Arief menambahkan bahwa meskipun KIM Plus tetap solid di tingkat nasional, dinamika di daerah bisa berbeda.
Di Banten, misalnya, PDIP kini memiliki posisi yang lebih kuat dengan dukungan Golkar untuk Airin. Ini menunjukkan bahwa koalisi di tingkat pusat dan daerah bisa memiliki strategi yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan politik di masing-masing wilayah.
Dengan perubahan ini, Pilkada Banten diprediksi akan menjadi ajang persaingan yang sangat ketat, di mana dukungan dari partai besar seperti Golkar dan PDIP akan sangat menentukan hasil akhirnya.
Putusan MK yang memungkinkan PDIP mengusung calon sendiri tanpa harus bergabung dengan koalisi besar lainnya semakin memanaskan persaingan politik di daerah tersebut.***
Baca Juga: Maju Pilgub Jabar, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan Janji Infrastruktur dan Kesejahteraan Masyarakat