Bisnisbandung.com - Dalam lanskap politik Indonesia yang terus berubah, spekulasi tentang siapa yang akan diusung oleh PDI Perjuangan (PDIP) dalam Pilgub DKI Jakarta semakin memanas.
Hersubeno Arief menyoroti bahwa jika PDIP memutuskan untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon gubernur, langkah ini bisa menjadi pukulan telak bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pertama, pengusungan Anies Baswedan oleh PDIP akan menciptakan peluang besar untuk mengalahkan calon gubernur dan wakil gubernur yang didukung oleh Jokowi melalui Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Baca Juga: Manuver Tersembunyi KPU dan DPR, Titi Anggraini: Demokrasi Indonesia Terancam?
Koalisi ini, yang sebelumnya solid mendukung Ridwan Kamil dan Suswono, bisa terguncang jika Anies maju sebagai kandidat PDIP.
Menurut Hersubeno Arief, ini akan menjadi pukulan berat bagi Jokowi, terutama karena kehadiran Anies dapat mengancam masa depan politik putranya, Gibran Rakabuming, dalam Pilpres 2029.
Namun, dilema muncul karena Anies bukan merupakan kader PDIP. Partai ini tentu memiliki kepentingan jangka panjang, termasuk Pilpres 2029.
Baca Juga: Kritik Tajam Mahfud MD: DPR Terlalu Cepat Revisi UU Pilkada, Apa Motifnya?
Hersubeno Arief mencatat bahwa jika PDIP mengusung Pramono Anung dan Rano Karno, hal ini bisa dianggap sebagai tanda bahwa partai tersebut tidak serius berkompetisi di Pilgub Jakarta.
Kendati PDIP mungkin ingin menempatkan kader internal, langkah untuk mencalonkan kandidat yang diprediksi bakal kalah menimbulkan pertanyaan besar tentang strategi partai ini.
Keputusan akhir di PDIP sangat bergantung pada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Hersubeno menilai bahwa gestur politik Megawati dalam beberapa kesempatan menunjukkan kecenderungan untuk mengusung calon internal.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Megawati mengenai siapa yang akan diusung.
Ini memberikan ruang bagi kubu pro-Anies untuk terus berupaya meyakinkan Megawati agar mendukung Anies Baswedan.