Rocky Gerung menyimpulkan bahwa pertemuan Anies-Megawati ini dianggap oleh banyak pihak sebagai awal dari akhir sebuah rezim yang sedang berada di ujung tanduk.
“Jadi, kalau Anies datang ke Megawati, itu adalah peristiwa politik, bukan peristiwa sosial,” tuturnya.
“Dan peristiwa politik Anies akan diterjemahkan sebagai upaya untuk mencari tukar tambah baru dengan kekuasaan,” sambungnya.
Baca Juga: Tantangan Besar Menanti Prabowo di Kursi RI 1, Eros Djarot: Gak Ada Waktu Untuk Main-Main!
Kesadaran publik yang semakin kritis ini menjadi dasar bagi banyak pihak untuk mengevaluasi pemerintahan Jokowi, dan kemungkinan besar akan menjadi momentum penting dalam perjalanan politik Indonesia ke depan.
Semua tanda-tanda ini mengarah pada satu kesimpulan yang tidak bisa lagi diabaikan: proses menuju akhir dari sebuah era pemerintahan yang sudah tidak lagi mendapat dukungan penuh dari rakyatnya sedang berlangsung.
“Itu sebetulnya menjadi dasar kita mengevaluasi, dimulai dengan terbentuknya kesadaran baru untuk mengakhiri sebuah rezim. Itulah intinya. Yang lain hanyalah catatan kaki tambahan,” pungkas Rocky Gerung.***
Baca Juga: Rocky Gerung: PDIP Harus Usung Anies untuk Melawan Jokowi di Jakarta