nasional

Peringatan Rocky Gerung, Ancaman Pembatalan Putusan MK Akan Memicu Gelombang Perlawanan

Kamis, 22 Agustus 2024 | 14:30 WIB
Rocky Gerung seorang pengamat politik (dok youtube Rocky Gerung)


Bisnisbandung.com - Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dikeluarkan baru-baru ini telah mengguncang panggung politik Indonesia.

Menurut Rocky Gerung dua keputusan penting dari MK ini dinilai mengancam skenario politik dan ambisi dinasti Jokowi.

Rocky Gerung seorang pengamat politik yang dikenal kritis menegaskan bahwa jika DPR melalui Baleg nekat membatalkan putusan MK maka rakyat Indonesia akan marah dan melawan.

Baca Juga: Investasi Bodong Berkedok Kripto Kembali Telan Korban

Menurut Rocky Gerung keputusan MK tersebut tidak hanya menegakkan prinsip konstitusi.

Tetapi juga menunjukkan adanya kegoyahan dalam kekuasaan Jokowi yang selama ini berusaha mengendalikan politik nasional dengan berbagai cara.

Dikutip dari youtube pribadinya, Rocky Gerung menjelaskan "Jika DPR mencoba untuk mengamputasi keputusan MK dengan menggunakan Perpu atau kebijakan lainnya."

"Itu akan menjadi sinyal bahwa Jokowi dan para pendukungnya masih berupaya untuk merusak konstitusi dan mengkhianati amanah demokrasi," ujar Rocky Gerung.

Baca Juga: Garuda Biru Membanjiri di Media Sosial: Simbol Gerakan Peringatan Darurat

Rocky Gerung menyebutkan bahwa langkah DPR untuk membatalkan keputusan MK merupakan upaya yang sangat memalukan dan bertentangan dengan prinsip demokrasi.

Rocky Gerung menekankan "Keputusan MK seharusnya tidak bisa diubah begitu saja apalagi dengan Perpu yang hanya bisa diterbitkan dalam keadaan darurat."

"Menggunakan Perpu untuk membatalkan keputusan MK adalah bentuk pengkhianatan terhadap konstitusi," tegasnya.

Dia juga mengingatkan bahwa langkah ini bisa memicu perlawanan dari masyarakat sipil dan mahasiswa, yang selama ini sudah siap untuk membela prinsip-prinsip konstitusi.

Rocky Gerung menekankan "Jika DPR melanjutkan rencananya untuk membatalkan keputusan MK, kita harus bersiap untuk menghadapi mobilisasi politik yang masif."

Baca Juga: Perbandingan Antara Brainwashing dan DSA Otak

Halaman:

Tags

Terkini