nasional

PKB Tinggalkan Anies, Rocky Gerung Sebut Hal Itu Sesuai Keinginan Jokowi

Senin, 19 Agustus 2024 | 20:30 WIB
PKB tarik dukungan untuk Anies dan bergabung dengan KIM Plus (Tangkap layar youtube Rocky Gerung Official)

Bisnisbandung.com - Keputusan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk bergabung dengan Partai Gerindra dalam Pilkada Jakarta menjadi langkah politik yang mengundang banyak perhatian. Salah satunya dari Rocky Gerung.

Langkah ini menandakan bahwa PKB telah meninggalkan dukungan mereka terhadap Anies Baswedan. Mengambarkan peta politik di Pilkada Jakarta semakin jelas.

Analisa politik Anies Baswedan dalam persaingan ini bisa dikatakan telah selesai, mengingat kekuatan terakhirnya dari PKB kini telah beralih ke kubu lain.

Rocky Gerung memberikan pandangannya terkait keputusan ini, dengan menekankan bahwa langkah PKB bergabung dengan Gerindra tidak lepas dari pengaruh kuat Presiden Jokowi dalam mengatur dinamika politik nasional.

Baca Juga: Perseteruan PKB dan PBNU, Wakil Presiden Ma'ruf Amin: Akan Berakhir Sendirinya

 “Langkah ini jelas menunjukkan bagaimana Jokowi menanamkan kukunya di semua partai politik, termasuk PKB,” ujarnya.

 Menurut Rocky, Jokowi memiliki peran besar dalam memastikan bahwa tidak ada partai yang benar-benar independen dan semua akhirnya tunduk pada strategi besar yang dirancang oleh istana.

“Semua partai yang terlibat masalah hukum pasti harus diseret ke dalam KPK. Meskipun ada upaya untuk tetap otonom atau memberi sinyal kecil-kecilan, pada akhirnya, partai-partai yang masih potensial untuk ditindak Kejaksaan dan KPK akan tunduk juga,” lugasnya.

Lebih lanjut, Rocky Gerung menegaskan bahwa keputusan PKB ini tidak hanya mencerminkan taktik politik dari Cak Imin, tetapi juga tekanan yang datang dari Jokowi.

Baca Juga: Kemenkumham Luncurkan Paspor Baru dengan Fitur Keamanan Mutakhir dan Desain Merah-Putih

 “Cak Imin mungkin terlihat seperti melakukan manuver, tetapi pada akhirnya dia juga harus tunduk pada permainan Jokowi,” jelasnya.

 Ia juga mengingatkan bahwa PBNU, sebagai salah satu alat politik yang kuat di bawah kendali Jokowi, turut berperan dalam menekan PKB untuk mengambil langkah ini.

Pada akhirnya, situasi politik di Pilkada Jakarta kini semakin menunjukkan bahwa persaingan sesungguhnya bukan hanya antarpartai, tetapi juga mengenai siapa yang paling mampu mempertahankan pengaruh di tengah kendali yang semakin kuat dari istana.

Baca Juga: Sekjen PDIP Hasto Serang Jokowi Dengan Bocoran Rekaman. Rocky Gerung: Sudah Siap Perang Frontal?

Halaman:

Tags

Terkini