Bisnisbandung.com - Menjelang Pilkada 2024, persaingan antara Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) diprediksi akan menjadi pertarungan kepentingan yang menentukan arah masa depan politik Indonesia.
Menurut analisis Eep Saefulloh, kedua tokoh ini akan saling berhadapan dalam upaya untuk mengamankan pengaruh dan kekuasaan di berbagai tingkat pemerintahan, dari lokal hingga nasional.
Prabowo, yang akan menjadi presiden pada 2024, diyakini akan menghadapi tantangan besar dari Jokowi, terutama dalam hal pengaruh politik.
Baca Juga: Bangsa Sedang Sakit! Deddy Sitorus: Hanya Tinggal Bu Mega yang Berteriak
Jokowi, yang masa jabatannya akan segera berakhir diperkirakan dalam pemilihan umum, kemungkinan akan berusaha memanfaatkan pengaruhnya untuk mempertahankan kekuasaan.
“Saya ingin mengatakan bahwa Pilkada 2024 menjadi sangat penting. Kita akan melihat pertarungan antara kepentingan mantan Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo,” jelas Eep Saefulloh.
Namun, Eep Saepullah menyebutkan bahwa jika Prabowo fokus mengabdi pada kepentingan luas rakyat Indonesia dalam masa kepresidenannya, maka Jokowi akan kesulitan untuk mengendalikan kekuasaan secara efektif.
Baca Juga: Ketegangan Memanas! Hasto Perlihatkan Rekaman Jokowi Intimidasi, Rocky Gerung Ungkap Tidak Terkejut
Pilkada 2024 dianggap sebagai medan penting dalam pertarungan ini, di mana Jokowi dan Prabowo akan berusaha menancapkan kekuasaan di tingkat lokal.
Eep Saefulloh menekankan pentingnya Pilkada sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi politik, baik bagi Jokowi yang ingin menjaga pengaruhnya, maupun bagi Prabowo yang ingin memperkokoh kepemimpinannya.
Ia juga memperingatkan bahwa jika Prabowo terjebak dalam melayani kepentingan sempit, seperti politik dinasti atau nepotisme, Jokowi mungkin masih memiliki daya kendali yang signifikan.
Namun, jika Prabowo berhasil fokus pada kepentingan luas, maka ia akan sulit dikendalikan oleh mantan presiden atau pihak lain yang memiliki agenda sempit.
Dalam konteks ini, Eep Saefulloh menekankan pentingnya menjaga demokrasi dan mengawal proses politik dengan penuh kesadaran.
Baca Juga: Jokowi Beban Prabowo, Amien Rais: Politisi 'Sontoloyo' yang Enggan Teken Keppres Pemindahan Ibu Kota