Bisnisbandung.com - Ketegangan politik di tubuh Partai Golkar semakin memanas seiring dengan mundurnya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dari jabatannya.
Haposan Situmorang seorang pengamat politik menilai bahwa langkah mundur Airlangga bukan hanya mengundang kontroversi.
Menurut Haposan Situmorang ini menunjukkan adanya kepentingan yang lebih besar di balik layar.
Haposan Situmorang mengungkapkan bahwa pengunduran diri Airlangga dari kursi Ketua Umum Golkar kemungkinan besar bukan keputusan pribadi semata.
Dikutip dari youtube petisi brawijaya, Haposan Situmorang menjelaskan "Airlangga tidak akan mundur jika tidak ada tekanan."
"Ada spekulasi bahwa keputusan ini diambil sebagai bagian dari strategi besar untuk menjaga stabilitas partai di tengah ketidakpastian politik," ujar Haposan Situmorang.
Salah satu hal yang menarik perhatian adalah dugaan bahwa Airlangga mundur akibat pecah kongsi dengan Presiden Jokowi.
Baca Juga: Mengapa Banyak Orang Mengalami Kegagalan? Berikut Penjelasannya
Haposan Situmorang mengaitkan keputusan tersebut dengan pernyataan Luhut Panjaitan yang menilai bahwa Golkar harus tetap solid dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.
"Pernyataan Luhut seolah menegaskan bahwa hubungan antara Jokowi dan Airlangga sudah tidak harmonis," tambah Haposan Situmorang.
Haposan Situmorang juga menyebut bahwa ada dugaan masalah hukum yang mungkin mempengaruhi keputusan Airlangga.
Beberapa waktu lalu Airlangga diperiksa oleh Kejaksaan Agung terkait dugaan penyalahgunaan kekuasaan.
"Ada isu bahwa pengunduran diri Airlangga bisa jadi dipicu oleh tekanan hukum yang sedang dihadapinya," jelas Haposan Situmorang.
Baca Juga: Parenting dikehidupan sehari-hari, memahami 3 konsep dan 4 tips menerapkannya