Dengan Golkar yang tengah mempersiapkan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) dan mencari pelaksana tugas (PLT) ketua umum, Jokowi dianggap ingin mengendalikan partai ini untuk mencegah perlawanan politik yang bisa muncul.
Rocky Gerung menjelaskan "Jokowi ingin memastikan bahwa Golkar tidak menjadi ancaman politik di akhir masa jabatannya."
"Ini adalah bagian dari upaya besar-besaran untuk mengambil alih dan mengendalikan Golkar," kata Rocky Gerung.
Baca Juga: Parenting dikehidupan sehari-hari, memahami 3 konsep dan 4 tips menerapkannya
Menurut Rocky Gerung, Airlangga Hartarto Ketua Umum Golkar berada di bawah tekanan besar.
Jika ia mundur dampaknya akan memengaruhi kader-kader Golkar di daerah.
Ada kekhawatiran bahwa pengunduran dirinya akan berimbas pada stabilitas dan keberlanjutan partai yang telah lama berdiri ini.
Strategi Jokowi yang dinilai sebagai upaya untuk mengendalikan partai-partai politik dan mengurangi potensi perlawanan mendapat kritik dari berbagai pihak.
Rocky Gerung menilai bahwa tindakan Jokowi mencerminkan dominasi yang berlebihan dan tidak sehat dalam politik Indonesia.
“Ini adalah strategi yang menunjukkan betapa dominannya Jokowi dalam mengatur kekuasaan politik. Partai-partai politik seperti Golkar,menjadi korban dari skenario ini,” pungkas Rocky Gerung.***