Bisnisbandung.com - Politisi PDIP Adian Napitupulu mengkritik keras situasi politik saat ini yang dinilainya telah bergeser jauh dari esensi demokrasi yang sebenarnya.
Menurut Adian Napitupulu rakyat saat ini lebih banyak dipaksa untuk memperhatikan hasil survei ketimbang memahami gagasan atau pemikiran para calon pemimpin.
Dikutip dari youtube Indonesia Lawyers Club, Adian Napitupulu menjelaskan "Publik sekarang hanya disuguhi survei-survei, seolah itu yang paling penting."
"Kita tidak lagi diajak untuk menilai isi otak, gagasan, atau track record para calon," ujar Adian Napitupulu.
Adian Napitupulu menyoroti bagaimana pemerintah merespon berbagai masalah yang dihadapi rakyat.
Seperti banyaknya pabrik yang tutup dan tingginya angka PHK dengan tindakan yang menurutnya lebih menguntungkan elite ketimbang menyelesaikan masalah rakyat.
"Negara malah sibuk merubah undang-undang membentuk Dewan Pertimbangan Agung (DPA) baru bukannya fokus menyelesaikan masalah PHK dan naiknya harga barang," tegasnya.
Baca Juga: Rumah Milea yang Menjadi Spot Foto Favorit Kini Telah Dilarang
Lebih lanjut Adian Napitupulu mengkritik media massa yang dinilainya lebih mementingkan rating dan jumlah penonton daripada memberikan pendidikan politik yang mendalam.
"Acara-acara di televisi sekarang ini lebih banyak mengejar jumlah penonton, tanpa mengupas substansi apa yang dipikirkan oleh para calon pemimpin," sindirnya.
Adian Napitupulu juga menyinggung soal kekerasan terhadap media yang semakin meningkat.
Namun tidak ada calon pemimpin yang berani menjamin tidak akan ada lagi intimidasi terhadap media jika mereka terpilih.
"Ada nggak yang berani bilang kalau terpilih nanti nggak akan ada lagi intimidasi nggak ada lagi penggusuran? UMR akan naik? Nggak ada kan? Semuanya cuma fokus di survei dan partai pendukung," kritiknya.