nasional

Amien Rais Usulkan Agar Jokowi Tercatat Sebagai ‘Bapak Kezaliman Nasional’

Minggu, 11 Agustus 2024 | 11:00 WIB
Amien Rais (Tangkap layar youtube Amien Rais Official)

Bisnisbandung.com - Amien Rais selalu santer mengkritik Presiden Joko Widodo, kali ini memberikan usulan kontroversial agar Jokowi dicatat dalam sejarah sebagai "Bapak Kezaliman Nasional."

Pernyataan ini disampaikan Amien Rais melalui kanal YouTube pribadinya, di mana ia menguraikan berbagai kebijakan dan langkah politik Jokowi yang menurutnya penuh dengan kezaliman dan ambisi buta.

Amien Rais menyoroti dampak kebijakan Jokowi terhadap tiga pilar penting kehidupan rakyat Indonesia, yakni buruh, petani, dan nelayan.

“Kezaliman Jokowi menyapu tiga kehidupan, yakni kehidupan buruh, kehidupan petani, dan kehidupan nelayan Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga: Kader PKB Merasa Tidak Nyaman, Lufhi Andalusie: Posisi Syuro Seperti Buangan

 Ia mengungkapkan bahwa kehidupan ketiga kelompok ini semakin terpuruk akibat kebijakan yang diterapkan oleh Jokowi selama masa jabatannya.

 Lebih jauh, Amien  Rais mengkritik proyek ambisius Jokowi untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

Dalam pandanganya langkah tersebut dinilainya dilakukan tanpa kajian yang memadai di berbagai aspek penting, seperti lingkungan, sosial, politik, ekonomi, budaya, dan psikologi.

Amien Rais menganggap proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) ini sebagai puncak dari kezaliman politik dan ekonomi Jokowi.

Baca Juga: Anggaran HUT ke-79 RI Membengkak, Jokowi: Tradisi yang Wajar!

Menurutnya, proyek ini dipaksakan untuk diselesaikan sebelum 17 Agustus 2024, yang menunjukkan ambisi pribadi Jokowi yang buta dan didorong oleh sifat narsistik serta megalomaniak.

Mantan ketua MPR tersebut meyakini bahwa proyek ini pada akhirnya akan mangkrak karena tidak didasarkan pada pertimbangan yang matang.

Selain itu, Amien Rais menyampaikan setelah kekuasaan Jokowi berakhir dan digantikan Prabowo Subianto, Ia mengklaim bahwa Jokowi tidak akan lagi cawe-cawe untuk mengatur hasil pilkada atau menakut-nakuti rakyat dengan otoritasnya.

Baca Juga: Kotak Kosong Bisa Saja Terwujud, Adi Prayitno: Kalau Elit Sudah Berkehendak, Kun Fayakun

Halaman:

Tags

Terkini